Joo Won dalam tubuh Ra Im sangat kebingungan dan tidak mengerti, bagaimana dia berada di tempat itu. Joo Won(girl), "Apa yang terjadi? Aku tidak seperti ini sebelumnya?" Wanita-wanita yang ada di sauna itu jadi kebingungan dengan sikap Joo Won(girl) dan menganggapnya gila.
Joo Won masih tidak mengerti dan shock saat melihat cermin, "Gil Ra Im? Aku menjadi Gil Ra Im?" dan segera berlari keluar tanpa membayar biaya sauna.
Sementara Ra Im(men) juga tidak kalah shocknya, dia mengunci diri di kamar mandi dan melihat ke cermin, dia benar-benar tidak percaya, "Mengapa aku berakhir seperti ini?"
Oska menggedor pintu, dia tidak mengerti dengan sikap Joo Won(Ra Im) yang sangat aneh setelah bangun tidur, "Apa yang salah? Apa yang terjadi? Apa kau bermimpi? Buka pintunya!! Kau sudah gila?"
Oska berpikir apa mungkin dia melakukan sesuatu semalam yang membuat Joo Won bersikap aneh.
Ra Im dalam tubuh Joo Won atau kita sebut saja Jo Won Im, berlari keluar kamar dan disambut para penggemar Oska yang mengira kalau Oskalah yang keluar dari pintu. Jo Won Im segera mengenakan handuk di kepalanya dan berlari menjauh.
Joo Won dalam tubuh Ra Im atau kita sebut saja Ra Im Won menuju kamar Ra Im dan mengetuk pintu, berharap kalau Ra Im akan keluar dari kamar itu. Lalu Joo Won Im muncul dan memegang pundaknya. Keduanya saling pandang dan shock melihat satu sama lain dalam tubuh yang tertukar.
Joo Won Im, "Tidak mungkin. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi di dunia nyata?! Sejak kapan kamu mengalaminya?"
Ra Im Won, "Aku mengalami ini saat bangun tidur. Apa yang sebenarnya kamu lakukan padaku?!"
Joo Won Im, "Kamu menuduhku yang melakukan semua ini padamu? Bagaimana caranya? Mengapa kamu selalu menyalahkanku saat sesuatu terjadi? Apa kamu benar-benar berpikir begitu?"
Ra Im Won, "Ini tidak masuk akal. Bagaimana hal ini bisa terjadi?"
Joo Won Im, "Bagaimana seharusnya aku tahu?"
Ra Im Won, "Pelankan suaramu, sebaiknya kita bicara di dalam. Buka pintunya!"
Ternyata Ra Im tidak memiliki kuncinya karena dia sudah mengembalikannya ke hotel.
Joo Won kesal, "Aku akan menjadi gila...! Sebaiknya kita bicara di tempat dimana tidak ada orang yang memperhatikan kita. Temui aku di lobi hotel"
Ra Im heran mengapa mereka tidak pergi bersama saja. Ra Im Won, "Apa yang kamu pikirkan? Ini adalah hotelku, apa yang akan orang pikirkan saat melihat kita bersama-sama seperti ini?!"
Joo Won Im, "Mengapa kamu selalu mengatakan dimanapun kita pergi adalah milikmu?!"
Ra Im Won, "Memang semua itu milikku. Bersikap saja seolah kita sedang olahraga pagi dan berjalanlah seperti sewajarnya seolah tidak terjadi apapun"
Ra Im melihat Yoon Seul dan segera bersembunyi. Dia berkata dalam hati, "Bagaimana dia bisa menjadi seorang direktur di usianya yang masih muda?
Jika aku tidak mendapatkan peran apapun, aku akan membunuhnya"
Joo Won datang dan mengejutkannya. Ra Im Won, "Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu terlihat sangat aneh seperti itu?"
Mereka berdua dikejutkan oleh kedatangan Jong Soo, "Apa yang kamu lakukan disini, dengan pakaian seperti itu?"
Ra Im Won kaget, "Apa? Aku?!" tentu saja Jong Soo menanyakannya pada Gil Ra Im yang sebenarnya jiwa Joo Won di dalamnya.
Ra Im segera memperingatkan Joo Won bahwa dia adalah Gil Ra Im sekarang dan memintanya tidak bersikap seperti itu pada bosnya.
Joo Won Im segera meminta maaf atas sikap Ra Im Won pada Jong Soo. Joo Won Im, "Saya sedikit mengatakan hal keras padanya sebelum ini, jadi saya kira dia agak sedikit tidak stabil" lalu meminta Ra Im Won untuk minta maaf.
Ra Im Won, "Aku melakukannya karena dia membuatku terkejut" lalu Joo Won mengatakan, "sorry" dan mengangkat tangannya.
Ra Imwon benar-benar kaget dengan sikap Joo Won dan membentak, "Gil Ra Im! Bagaimana kamu bisa melupakan bahwa dirimu adalah 'Nona Gil Ra Im'"
Ra Im Won, "Sudahlah, ayo kita pergi dan menyelesaikan masalah ini!"
Jong Soo mencegah dan menarik tangan tubuh Ra Im, "Ikuti aku"
Joo Won Im menahan tangan Ra Im Won dan meminta Jong Soo untuk bicara disini saja.
Jong Soo, "Ini tidak ada hubungannya denganmu dan kamu tidak perlu ikut campur"
Joo Won berusaha melawan tarikan tangan Jong So dan berkata pada Ra Im bagaimana dia bisa membiarkannya pergi bersama Jong Soo.
Joo Won Im, "Lepaskan tangannya! Aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku akan menjaga Gil Ra Im untuk saat ini"
Jong Soo kesal, "Aku juga sudah berkata sebelumnya, bahwa Gil Ra Im adalah bagian dari keluargaku"
Joo Won Im, "Aku tahu. Karena itulah aku selalu mengucapkan terimakasih banyak padamu.
Aku berharap, bahwa kamu akan membiarkannya bersamaku kali ini. Aku akan bertanggungjawab dan mengembalikannya padamu kemudian" Lalu Joo Won Im menarik Ra Im Won dan mendorong kepalanya sebagai pertanda minta maaf dan terima kasih.
Ra Im mengajak Joo Won pergi dan meninggalkan Jong Soo yang merasa keheranan dengan sikap mereka berdua.
Seul yang melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka sejak tadi juga jadi melongo.
Joo Won kesal dengan sikap Ra Im yang seenaknya mendorong kepalanya agar menunduk minta maaf. Ra Im beralasan kalau dia mendorong kepalanya sendiri.
Ra Im Won, "Selama jiwaku ada di dalam tubuhmu, maka kepalamu adalah kepalaku. Hey, kemana kita akan pergi? Kita bisa bicara di sini, karena di sini tidak ada orang!"
Joo Won Im, "Apa kamu banyak minum kemarin?" Ra Im tidak dapat menahan lagi kalau dia sangat ingin buang air kecil.
Ra Im Won, "Tidak....tidak mungkin!"
Akhirnya Ra Im ke kamar mandi dan Joo Won menunggu di luar. Ra Im Won, "Apa kamu baik-baik saja? Lakukan seperti yang biasa kamu lakukan....!"
Dan sudah bisa menduganya, Ra Im berteriak.
Joo Won dan Ra Im minum di kafe, tapi Joo Won Im terus saja menelungkupkan wajahnya di atas meja. Itu membuat Joo Won tidak senang karena banyak yang memperhatikan mereka.
Ra Im berkata kalau dia tidak ingin makan ataupun minum, dan Joo Won juga tidak boleh. Joo Won tidak ingin melihat Ra Im menangis dengan wajahnya, sementara Ra Im berkata bagaimana dia tidak akan menangis.
Joo Won Im, "Bagaimana yang seharusnya aku lakukan? Jika aku berubah, aku ingin menjadi Kim Tae Hee atau Jeon Do Yeon. Cepat dan berpikirlah bagaimana mengatasi masalah ini?!"
Ra Im Won, "Aku berpikir, tapi kepalaku terkunci dan aku tidak dapat berpikir apapun. Berapa IQ-mu? Apa hanya 3 digit?"
Ra Imwon, "Kecepatan tinjuku lebih cepat daripada 3 digit. Kamu mau membuktikannya" Joo Won kesal dan berteriak, "Wanita ini, benar-benar!" dan itu membuat pengunjung kafe melihat mereka dan keheranan.
Joo Won, "Tidak peduli jika kita mencoba berpikir tentang hal ini secara ilmiah ataupun medis, kondisinya tidak jelas. Apa kamu mau berdebat?!" lalu tali BH di tubuh Ra Im turun dan itu membuat Joo Won kesal karena tali itu selalu saja turun.
Ra Im, "Pada talinya ada gesper, kencangkan untuk membuatnya lebih pendek" Joo Won tidak mengerti, lalu Ra Im berusaha membantunya dan memasukkan tangan ke dada Ra Im Won.
Tindakan Joo Won Im ini membuat para pengunjung kafe terkejut melihat tingkah keduanya. Joo Won Im, "Kita tidak bisa melakukannya disini" Lalu mereka keluar diiringi tatapan aneh orang-orang.
Ra Im Won, "Bagaimanapun aku memikirkannya, aku tidak berpikir bahwa masalah ini dapat diselesaikan melalui kedokteran ataupun secara ilmiah"
Joo Won Im, "Jadi kamu baru menyadarinya?" Joo Won jadi kesal dengan sikap Ra Im.
Ra im tidak merasa bahwa dia melakukan sesuatu yang salah sehingga harus menerima hukuman yang mengerikan seperti ini. Joo Won juga mengatakan kalau dia juga tidak. Lalu Ra Im berkata bahwa jika itu terjadi di film, biasanya orang yang mengalami hal-hal seperti ini akan disambar petir atau mengalami hal aneh karena guna-guna.
Joo Won Im, "Sebaiknya kita pergi dulu ke rumah sakit"
Ra Im Won, "Rumah sakit yang mana? Apa saat di rumah sakit, kita akan mengatakan bahwa jiwa kita tertukar tubuh? Kemudian mereka akan berkata 'jadi begitu?' dan mereka akan mengirim kita ke rumah sakit jiwa 'silahkan isi formulir dan tunggu di sini'. Mereka sudah pasti akan mengatakan hal seperti itu"
Akhirnya mereka berdua berdebat mencari cara untuk mengatasi masalah ini. Tiba-tiba Ra Im bergagasan agar mereka berciuman. Ra Im Won, "Apa?" Joo Won Im, "Itu yang akan dilakukan dalam cerita-cerita. Tentu saja, dongeng yang kamu tahu hanya cerita putri duyung. Dalam cerita Si Cantik dan Si Buruk Rupa, Putri dan Katak, mereka semua berciuman dan mendapatkan kehidupannya kembali"
Meskipun Ra Im merasa bahwa itu adalah hal yang bodoh, tapi dia merasa kalau mereka berdua harus mencobanya. Ra Im Won, "Kamu yakin itu solusi terbaik?" Ra Im sebenarnya tidak yakin tapi mereka tidak punya ide yang lebih baik.
Keduanya memutuskan untuk berciuman dan Joo Won Im meminta Ra Im Won untuk menutup matanya. Joo Won Im mencium Ra Im Won sesaat hanya sesaat.
Setelah itu mereka diam dan saling memandang, menunggu hasilnya. Tapi nyatanya mereka tetap seperti itu, tidak terjadi apapun.
Keduanya sangat kecewa, lalu Ra Im Won berkata kalau mereka berciuman terlalu singkat.
Ra Im Won, "Jangan bergerak!" dan menarik Joo Won Im mendekat.
Ra Im Won menarik leher Joo Won Im dan menciumnya. Mereka berciuman lama.
Pada saat itu di hutan, wanita pemilik restoran itu, melihat yang mereka lakukan melalui perlengkapan perdukunannya. Ternyata wanita tua itu adalah ayah Gil Ra Im yang merubah sosok.
Ayah Ra Im merasa sudah melakukan hal yang buruk pada mereka berdua, "Tapi hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup putriku. Ini adalah cara yang mengerikan dan mengerikan. Bagaimanapun, aku berharap agar kamu bisa mengerti"
Joo Won dan Ra Im masih saja berciuman dan mereka sangat menikmatinya. Mereka tidak juga berhenti, tapi tiba-tiba Joo Won sadar dan mendorong tubuh Joo Won Im.
Ra Im Won, "Katakan dengan jujur, kamu sangat ingin menciumku jadi kamu mengusulkan hal ini kan?"
Joo Won Im, "Apa kamu gila? Kamu tidak mau pergi ke rumah sakit ataupun ke kuil, bukankah kita harus mencoba melakukan sesuatu!
Apa kamu mau hidup seperti ini terus?"
Ra Im Won, "Lebih baik aku mati, tapi apa buruknya untukmu?"
Ra Im berpikir bahwa jika dia hidup sebagai Joo Won tentu dia bisa mendapatkan kehidupan yang baik, "Tapi, kamu akan hidup sebagai orang terasing dan miskin?!" dan dia tertawa. Ini membuat Joo Won kesal, "Kamu tertawa? Bagaimana kamu bisa tertawa dalam situasi seperti ini?"
Ra Im, "Seperti katamu, aku tidak punya apapun jadi aku tidak akan kehilangan juga!"
Lalu Ra Im menanyakan tanggal lahir dan dan semua data akun bank juga passwordnya pada Joo Won.
Ra Im, "Aku akan membeli mobil untuk anggota sekolah aksi, dan membuat film aksi. Aku akan membeli apartemen untuk Ah Young. Aku juga akan menikahi wanita yang sudah kamu campakkan itu"
Joo Won kaget juga kesal, "Apa? Menikah?"
Tiba-tiba Joo Won Im, "Diamlah beberapa saat!" dan memandang wajahnya sendiri dengan seksama dan mendekat. Itu membuat Joo Won heran, "Apa yang salah? Aku bertanya, apa yang salah?"
Joo Won Im, "Ini aneh! Jadi seperti ini diriku, jika dilihat!"
Ra Im Won tertawa, "Apa...., woahahaha..., aku juga ingin mengatakan kalau wajahku tampan, tapi aku menahannya. Bagaimana aku terlihat begitu tenang dan tampan meskipun hanya dengan duduk?! Tapi aku tidak berkata apapun, begitulah karakterku!" Dan Ra Im mengakui karakter Joo Won yang setajam pisau. Tiba-tiba ponsel Ra Im bunyi, Ra ImWon tahu kalau itu bukan untuknya jadi dia tidak peduli.
Joo WonIm segera meraba tubuh Ra ImWon untuk mengambil ponselnya, dan Ra ImWon tidak dapat menahan rasa geli ketika Joo WonIm terus merabanya. Dia berusaha menghentikan Joo WonIm tapi Ra Im tidak mau kalau sampai Joo Won meraba tubuhnya untuk mengambilkan ponsel miliknya.
Ternyata Ra Im ditunggu oleh rekan-rekannya di lokasi syuting. Joo WonIm berkata kalau dia harus pergi jika tidak maka dia akan dipecat dan meminta agar Ra ImWon untuk ikut.
Ra ImWon tidak peduli, "ya sudah dipecat saja!"
Ra Im kesal lalu mengancam akan menemui Seul dan mengatakan kalau dia hanya pura-pura tidak tertarik padanya, "Meskipun aku tertarik padamu, aku pura-pura tidak tertarik. Aku sudah jatuh dalam mantramu, dimulai saat kita bertemu dengan ajaib. Bagaimana? Bagus kan?!"
Joo WonIm langsung pergi dan Ra ImWon mengejarnya, "Apa kau sudah gila? Kau sebaiknya berhenti...ah kenapa kaki ini pendek sekali! Baiklah, ayo kita pergi!"
Ra ImWon bertanya apakah mereka tidak akan ganti baju. Joo WonIm baru sadar dengan pakaiannya dan berkata kalau tasnya ada di sauna, lalu mereka segera pergi ke sauna.
Di kamarnya, Oska tetap berbaring dan tidak mau pergi syuting. Manajernya mencoba membujuk Oska, tapi Oska menolak dan berkata kalau dia tidak dapat akting dan berpura-pura kalau tidak ada apa-apa antara dirinya dengan Yoon Seul.
Dong Gyu kesal dan meminta Oska untuk bangkit dari rasa ketidakberdayaannya.
Joo WonIm dan Ra ImWon kembali ke sauna, Joo WonIm membayar untuk Ra ImWon. Saat sedang membayar, Ra ImWon melihat seorang wanita dengan 'dadanya yang..?' pergi ke ruang ganti dan Dia-pun bergegas akan ke ruang ganti. Joo WonIm berpikir kalau Joo Won ingin ganti pakaian dengan alasan untuk melihat tubuhnya, lalu segera menarik kerah baju Ra ImWon dan melarangnya berganti baju.
Ra ImWon berkata kalau dia akan melihat tubuh wanita yang lain, tapi Joo WonIm tetap melarangnya dan berkata pada wanita penjaga sauna kalau sebenarnya Ra ImWon itu seorang pria. Wanita penjaga itu bingung, akhirnya Joo WonIm membeli pakaian sauna yang dikenakan oleh Ra ImWon agar Joo Won tidak perlu berganti baju dan melihat tubuhnya.
Keduanya keluar dari sauna, Joo Won berkata kalau sebenarnya dia malu berpakaian seperti itu, tapi karena itu bukan wajahnya jadi tidak masalah. Ra ImWon menggaruk dan menyentuh bagian-bagian tubuhnya dan itu membuat Joo WonIm tidak senang karena bagaimanapun itu adalah tubuhnya. Ra ImWon kesal, "Kapan terakhir kau mandi? Kau pergi ke sauna hanya untuk makan?"
Sekertaris Kim melihat presidennya itu dan memanggilnya, spontan Ra ImWon menjawab, "Apa?!" Dsan itu membuat sek. Kim heran. Segera Joo Won Im melambaikan tangan dan menjawab, "Aku di sini, sekertaris Kim"
Sekertaris Kim semakin bingung dengan sikap bosnya dan bertanya apa mungkin bosnya tidak enak badan.
Sekertaris Kim lapor kalau media mendengar kalau ada stuntwomen yang menang perjalanan dengan Oska dan mereka ingin melakukan interview.
Ra ImWon segera memerintah untuk membatalkan interview. Sekertris Kim bingung kenapa Ra Im memerintahnya. Joo Won segera sadar kalau sekarang dia adalah Gil Ra Im dan menatap Joo WonIm seraya berkata, "Bukankah itu yang akan kau katakan? Kim Joo Won?"
Joo Won Im tertegun menatap Ra ImWon, lalu memerintah sekertaris Kim untuk membatalkan interviewnya. Tapi Oska dan media datang dan menghampiri mereka.
Oska menjelaskan pada kru media kalau Gil Ra Im kemarin menghilang dan sekarang sudah kembali. Oska memeluk Ra ImWon.
Ra ImWon, "Kau mau mati? Kau tidak akan melepaskan aku?" Oska merasa heran dengan sikap Ra Im, "Ra Im-ssi...."
Lalu Joo Won sadar kalau saat ini dirinya adalah Ra Im. Ra ImWon menatap ke arah kru media dan berkata kalau dia adalah Ra Im, "Dimana tangan tadi?" dan segera meraih tangan Oska lalu merangkulkannya ke pundak, "tadi di sini! Apa aku harus memeluknya dalam hitungan ketiga?!"
Oska semakin bingung dengan sikap Ra Im dan melihat ke arah Joo WonIm, "Apa terjadi sesuatu?" Joo WonIm mengiyakan dan meminta maaf pada Oska sambil membungkuk. Sikap Joo WonIm semakin membuat Oska bingung karena tiba-tiba sepupunya menjadi sopan.
Joo Won dan Ra Im ada di kamar dan Ra ImWon meminta Joo WonIm untuk ganti baju. Tapi Joo WonIm mengeluhkan kalau Oska pasti berpikir kalau dia adalah wanita yang aneh.
Ra ImWon, "Dia memang berpikir kalau kau seperti itu! Pakai ini!" Ra ImWon menyiapkan pakaian yang harus dipakai Joo WonIm dan memintanya agar berhati-hati, "Baju ini akan melar, jadi jangan menggulung lengannya karena akan merusak bentuknya, juga jangan memasukkan apapun di kantongnya.
Jangan duduk disembarang tempat! Jika sesuatu menodainya, aku akan menunjukkan padamu apa artinya 'pembalasan berdarah' itu, jadi hati-hati" (hahaha).
Joo WonIm tidak mau memakai pakaian itu, lalu Ra ImWon mengancam kalau dia juga tidak akan syuting. Ra ImWon bergegas akan mandi dan itu membuat Joo WonIm panik, "Apa yang kau katakan? tung...tunggu! Aku saja yang memandikanmu, itu tubuhku!"
Ra ImWon, "Jadi maksudmu, kita harus melihat tubuhmu bersama-sama?!"
Joo WonIm, "Brengsek! Kita cuci muka saja! Besok kita akan kembali normal. Jadi, kita cukur dan cuci muka saja, huh..!"
Ra ImWon mengoleskan krim cukur di wajah Joo WonIm, "Setelah mengoleskan krimnya ke wajah seperti ini, lalu tahan pisau cukurnya....."
Joo WonIm menghentikan tangan Ra ImWon, "Sudah, aku bisa! Aku juga melakukannya setiap dua hari"
Ra ImWon heran, "Setiap dua hari...? Di mana?"
Joo WonIm mengulurkan bra ke Ra ImWon, "Tutup matamu, tutup rapat-rapat, jika kau curang, kau akan mati!"
Ra ImWon berusaha memakainya, "Suadah kututup, tapi kenapa tidak berhasil? Ku tidak akan memakainya!" Joo WonIm mengambil branya, "Lepaskan dulu, pasti kau sudah pernah melakukannya ratusan kali..."
Ra ImWon, "Apa aku pernah mengatakan sesuatu? Melepaskannya gampang, tapi kenapa memakainya sulit sekali!" Joo WonIm, "Apanya yang sulit? lihat baik-baik...!" Lalu Joo WonIm memperagakan cara memakai bra sambil menjelaskan pada Ra ImWon.
Joo WonIm mengulurkan branya lagi, "Cobalah..!"
Ra ImWon, "Apa ini? Bagaimana bisa seorang gadis tidak memiliki baju dalam mewah?"
Joo WonIm, "Apa tidak cukup kalau itu bersih, tapi juga harus mewah?! Cepat pakai!"
Di lokasi syuting, Seul menemui Jong Soo dan berkata kalau dia ingin aksi yang penuh gaya. Jong Soo tidak terlalu senang dan berkata kalau Seul selalu meminta aksi yang baru tapi selalu memberi senjata dan juga lokasi yang sama. Bahkan dengan orang-orang yang sama, juga dengan polisi yang selalu muncul setelah perkelahian usai.
Seul mengalihkan pembicaraan dan menanyakan Oska sebagai pemain utamanya. Oska datang tapi tidak mau melakukan syuting.
Oska berkata agar dia dipanggil kalau mereka perlu gambar close-upnya saja. Lalu Oska pergi dan duduk menyendiri dalam mobil sambil memperhatikan Seul.
Tiba-tiba Chae Rin muncul dan mengetuk kaca mobil Oska dan membuat Oska kaget. Oska bingung kenapa Chae Rin datang, tapi dia berkata kalau dia dipanggil untuk syuting MV-nya Oska. Oska menatap Seul lagi, Chae Rin bertanya, "Apa dia direkturnya? Dia masih sangat muda! Aku tidak suka caranya melihat kita!" Oska hanya diam.
Di Seoul, ibu Joo Won bertemu dengan dokter Lee. Ibu Joo Won memuji-muji Yoon Seul yang masih muda, cantik dan seorang sutradara juga berkata kalau Joo Won sangat menyukai Yoon Seoul.
Dokter Lee santai dan bertanya, apa hanya untuk hal ini Ibu Joo Won ingin bertemu dengannya.
ibu Joo Won, "Apa aku seperti orang yang kurang kerjaan?" Ibu Joo Won berpikir kalau dokter Lee adalah orang yang paling bisa dipercaya untuk bertanya.
dr. Lee, "Apa anda tidak enak badan?"
Ibu Joo Won, "Apa tidak bisa kalau aku saja yang bertanya?! Sampai usia berapa tahun wanita bisa punya anak?"
dr. Lee, "Kalian ibu dan anak menanyakan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan spesialisasiku.
Kalau di luar negeri, usia 60 masih bisa, di Korea ada kasus wanita usia 50 tahun memiliki anak"
Ibu Joo Won memperlihatkan foto ibu tirinya, "Apa mungkin punya anak laki-laki di usia 56 tahun?"
dr. Lee berkata kalau dia jauh lebih tua dari usianya dan semua tergantung pada dewa samshin. Lalu dr. Lee ingin pergi, tapi ibu Joo Won menahannya.
Ny. Kim, "Ku dengar kau sering keluar masuk rumah Joo Won, apa benar? Apa alasannya?"
dr. Lee menjelaskan kalau Joo Won tidak bisa tidur dan mungkin itu karena stres. Ibu Joo Won, "kalau tidak bisa tidur kenapa memanggilmu? Apa dia minta kau tidur dengannya?"
dr. Lee tersenyum, "Aku mengunjunginya karena aku adalah spesialis psikologi, tidak ada alasan lain!"
Ibu Joo Won ingin tahu apa anaknya minum obat tidur, tapi dr. Lee tidak mau menjelaskannya karena itu rahasia pasien.
Ibu Oska dan Ibu Joo Won mengunjungi dokter keluarga dan menanyakan apakah ayah mereka meminum ramuan herbal untuk mendapatkan anak.
Dokternya membenarkan dan itu membuat keduanya panik. Lalu mereka meminta dokter memberikan ramuan yang dapat membuat kecantikan seorang wanita lenyap dalam semalam.
Dokter itu berkata, "Ibu tiri kalian tidak akan lenyap begitu mudah! Pergilah, aku sibuk...!"
Ra ImWon dan Joo WonIm datang ke lokasi syuting. Jong Soo menegur Ra Im karena terlambat dan juga karena tingkahnya yang aneh. Joo WonIm meminta maaf, itu membuat Jong Soo heran, "Kenapa kau meminta maaf untuk Ra Im?"
Ra ImWon mengajak Jong Soo pergi, "Ayo kita bicara sambil merokok...."
Jong Soo kaget, "Kau merokok?" Lalu Ra ImWon sadar dan berkata kalau dia tidak merokok dan mengajak Jong Soo minum kopi.
Joo WonIm kebingungan lalu mengambil wig yang dipakai sunbaenya dan mengikuti Ra ImWon dan Jong Soo.
Joo WonIm menguping pembicaraan keduanya.
Jong Soo, "Aku dulu. Aku tahu kau kesal, aku tidak tahu apakah kau akan percaya padaku atau tidak, aku akan memberikanmu kesempatan untuk melakukan adegan dengan mobil, karena kau menginginkannya. Aku tidak tahu tentang yang lain, tapi aku bisa mengijinkanmu melakukannya, tapi semenit yang lalu kamu kehilangan kesempatan. Kamu berkata kalau kamu ke sini karena kamu menang kuis. Lakukan saja itu!"
Ra ImWon, "Direktur..., kamu ketahuan!"
Jong Soo, "Apa maksudmu?"
Ra ImWon, "Kalau kau menyukaiku, tapi belum mengaku padaku!" Itu membuat Jong Soo kaget dan berdiri, lalu dia melihat Joo wonIm di belakang mereka memakai wig. Jong Soo kelihatan tidak senang dan berkata pada Ra Im kalau sudah waktunya syuting. Jong Soo melarang Ra Im pergi ke lokasi syuting lalu dia pergi.
Joo WonIm menghampiri Ra ImWon, "Apa yang kamu katakan? Kenapa direktur kelihatan seperti itu? Apa katamu?"
Ra ImWon mengambil wig dari kepala Joo WonIm, "Siapa yang suruh kau melakukan itu pada wajahku? Aku lelah, aku ingin ke hotel, kau urus saja yang lainnya" Joo Won Im terus mengikutinya dan bertanya, "Apa yang kau katakan pada direktur?"
Joo Won Im pergi ke lokasi syuting dan membagikan minuman pada para pemain dan kru. Joo WonIm tahu benar siapa yang minum kopi, siapa yang minum jus dan juga bicara dengan sopan dengan para sunbaenya. Itu membuat mereka keheranan.
Oska muncul dan merasa heran, "Apa yang kau lakukan?" Lalu Joo WonIm membungkuk padanya dan itu membuat Oska melihat dengan pandangan takut dan curiga.
Oska, "Kau benar-benar sakit ya? Kau sakit? sini kulihat, apa kau demam?" Lalu Oska memegang pipi Joo WonIm dan itu membuat wajah Joo WonIm tersipu-sipu malu.
Kaki Joo WonIm bergerak seperti saat Ra Im malu, dan Jong Soo melihatnya, itu membuat dia bingung.
Apalagi Oska, melihat reaksi Joo Won, dia benar-benar kebingungan, "Apa ini?" Tapi Joo WonIm hanya tersipu-sipu malu saja.
Saat adegan dengan mobil, Oska dan Chae Rin harus mengulang lagi dan lagi.
Yoon Seul, "Apa kau tidak pernah terluka? Apa kau tidak pernah ingin mati demi seorang gadis?" Oska menjawab tidak.
Seul meledak, "Baik, aku akan mengatakan bagaimana rasanya.
Tidak bisa tidur atau makan itu sudah biasa. Tertidur dan bangun rasanya seperti neraka, karena kau tidak bisa mengerti bagaimana kau dan orang yang kau cintai tiba-tiba menjadi asing. Kau tidak bisa mengeluh pada orang lain, karena mereka akan mencaci kekasihmu, jadi kau hanya bisa menangis sendirian"
Seul, "Sudah berakhir, kalian putus, tapi memori tentang cinta tetap ada di pikiran. Semakin kau seperti itu, semakin sulit menghapus memori itu. Jadi bagi orang yang ditinggalkan, 365 hari sudah dihabiskan untuk menyesuikan diri. Tapi hal yang sungguh menyakitkan adalah orang lain, sepertinya tidak memikirkanmu, sepertinya kau tidak bisa melepaskan.
Orang itu sepertinya sudah melupakanmu dan berbahagia. Yang kau inginkan hanyalah mati, tapi kau juga tidak dapat mati. Karena kau mungkin tidak akan pernah melihat orang itu lagi.
Seperti itu, perasaan ketika.....kau putus.
Jadi, alasan ketika kau menarik wanita itu..., bagaimana perasaanmu? bagaimana putusasanya dirimu. Ku mengerti sekarang?!"
Oska pergi dan mengatakan kalau dia tidak akan melakukannya
Seul menenangkan diri di pantai, Joo WonIm yang melihat kejadian di lokasi syuting, menghampiri Seul dan memberinya minuman.
Joo WonIm, "Kamu tidak apa-apa?" Seul mencoba menjelaskan pada Joo Won kalau kejadian di lokasi syuting itu adalah hal yang biasa terjadi antara seorang direktur dengan artisnya, "Tidak ada masalah pribadi apapun atau hal lainnya, jadi aku harap kau jangan salah paham"
Joo WonIm berkata kalau dia datang karena mengkhawatirkan Seul, "Bukankah itu adalah kisahmu?" Pertanyaan Joo WonIm membuat Seul sedikit gugup tapi dengan cepat Seul menanggapi, "Aku minta maaf karena aku tidak mengatakan padamu kalau aku pernah berkencan dengan Choi Woo Young"
Justru penjelasan Seul membuat Joo WonIm kaget, "Kalian berdua kencan? Tunggu, kau berkencan dengan Choi Woo Young Hyung? Jadi pria dalam cerita itu adalah...?" Dan itu membuat Seul lebih terkejut lagi, "Kau belum mengetahui apapun sebelum bertanya?"
Tapi Seul mengalihkan pembicaraan dari pada Gil Ra Im dan meminta Joo Won segera menyelesaikan urusannya dengan gadis itu, "Kisah cintaku telah berakhir, kini giliranmu, Kim Joo Won, untuk mengakhirinya. Setelah itu, datanglah padaku" Setelah menyelesaikan katan-katanya, Seul berlalu meninggalkan Joo WonIm yang melongo, "Wow! Gaya hidup kita benar-benar berbeda"
Ra ImWon kesal karena Joo WonIm baru kembali ke kamar dan bertanya apa saja yang dilakukan Joo WonIm. Joo WonIm berkata kalau dia melihat syuting dan bertemu dengan Yoon Seul, "Jadi kalian bertemu melalui kencan buta?" Ra ImWon menjelaskan kalau Yoon Seul menyukainya tapi hanya bertepuk sebelah tangan.
Joo WonIm, "Apa dia mengatakan kalau dia menyukaimu?" Ra ImWon, "Wanita mana yang tidak menyukaiku?!" Joo WonIm mengatakan kalau Seul tidak menyukai Joo Won dan hal seperti itu hanya bisa dirasakan oleh seorang wanita. Ra ImWon heran tapi bertanya, "Bagaimana dengan yang ini? Direktur kamu, menyukaimu!"
Joo WonIm tidak terima dan berkata kalau direkturnya selalu bersikap baik dan perhatian pada semua anggota timnya. Lalu Joo WonIm bergergas akan pergi ke kamar Oska. Ra ImWon segera menghalangi, "Apa kau sudah gila? Atau hobimu tidur dengan pria? Apa Oska keluargamu juga?"
Joo WonIm, "Lalu apa aku harus tidur di sini? jika ada yang melihat kita sekamar, bukankah akan lebih aneh?!" Lalu Joo WonIm menendang kaki Ra ImWon dan berlalu pergi, tentu Ra ImWon sangat kesal.
Joo WonIm masuk kamar Oska, tiba-tiba Oska keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Itu membuat Joo WohIm malu dan memalingkan tubuh. Oska heran kenapa Joo Won bersikap aneh hari ini. Joo WonIm mengalihkan pembicaraan dan berkata kalau Oska pasti kedingingan dan memberikan pakaian Oska tanpa menoleh.
Oska semakin heran tapi berkata kalau dia tidak dapat dibodohi dan bertanya siapa yang sudah mengganti Ra Im dan jadwal programnya, dengan pandangan menuduh pada Joo WonIm.
Joo WonIm berkata kalau bukan dia pelakunya. Oska, "Kau sangat aneh hari ini! Kau memandangku sebagaimana adik lelakiku. Sejak kecelakaan itu...." Joo WonIm, "Huh! Kecelakaan?!"
Oska kelepasan dan segera beralasan, "Aku salah bicara! Bukan kecelakaan, tapi SMU! Ini pertama kalinya setelah kau selesai SMU!" Lalu Oska memukul pelan dada Joo WonIm dan itu membuat Joo WonIm kaget dan histeris, "Ahh...!!!" Oska bingung dan berusaha menyentuhnya lagi, "Apa yang salah?!" Joo WonIm terus berusaha menghindar sambil terus menjerit.
Ra ImWon datang dan bertanya, "Apa yang tejadi?!"
Ketiganya duduk di sofa, lihat posisi duduk Ra Im yang pasti membuat Oska kaget dan Joo WonIm kesal melihat tingkah laku Ra ImWon.
Ra ImWon berkata pada Oska kalau tadi dia mendengar teriakan, "Ada apa? Apa dia mengganggumu?" Oska malah heran dan menanyakan apa yang sudah dikatakan Joo Won pada Ra Im tentang dirinya. Lalu Oska menanyakan tujuan kedatangan Ra Im ke kamarnya.
Ra ImWon berkata kalau dia datang untuk bermain bersama Oska dan Joo Won. Jelas Joo WonIm tidak suka dan memintanya segera pergi, "Apa kau tidak melihat kalau ini adalah kamar lelaki?!"
Oska, "Hey, kau kenapa. Kau membuat Ra Im malu" Tapi Ra ImWon semakin menjadi-jadi, "Oppa...oppa, apa aku bisa tetap di sini?!" Oska senang, "Oh tentu, Ra Im kita ingin di sini bersamaku!"
Ra ImWon, "Ya, kalau kau tidak keberatan, aku ingin tidur di sini malam ini!"
Joo WonIm kesal, "Gil Ra Im sshi, kau bukan wanita seperti itu!" Ra ImWon malah meyakinkan kalau dia memang seperti itu dan kembali menanyakan pada Oska apa dia boleh tidur di kamarnya. Oska berkata kalau perlu dia akan menendang Joo Won keluar agar Ra Im dapat tinggal.
Joo WonIm kesal dan akhirnya keluar dari kamar. Oska tampak senang, tapi sikap Ra ImWon berubah, "Apa kau benar-benar merasa senang?!" lalu Ra ImWon juga keluar meninggalkan Oska sendiri.
Joo WonIm pergi ke kamar Jong Soo karena merasa cemas, tapi dia hanya berdiri di depan pintu dan akhirnya mengirim sms untuk direkturnya itu. Ra Im menyampaikan pesan kalau dia sudah bersikap aneh hari ini dan mungkin akan tetap seperti itu untuk beberapa saat.
Ra Im janji akan menceritakan semuanya nanti, dan dia juga meminta maaf.
Malamnya, semua larut dalam pikiran mereka masing-masing, Joo WonIm yang sendirian merenung, Oska yang memikirkan kejadian dengan Seul, Seul yang merenung sambil berendam, dan juga Jong Soo yang melamun di antara rekan-rekannya yang sedang minum-minum.
Di kamarnya, Ra ImWon penasaran dengan tubuh Ra Im dan berpikir untuk mengintipnya, "Aku hanya akan melihat sekali, hanya sekali!"
Perlahan Ra ImWon menaikkan kaosnya dan kaget melihat bekas luka di perut Ra Im. Bukan hanya perut, tapi di seluruh tubuh Ra Im dipenuhi dengan bekas luka. Ra ImWon menghela nafas melihat pemandangan di tubuh Ra Im.
Paginya, baik Joo Won maupun Ra Im berharap kalau roh mereka kembali ke tubuh masing-masing. Tapi ternyata semua masih tetap sama sepert kemarin. Keduanya benar-benar kesal dan tidak terima.
Ra ImWon pergi ke kamar Joo Wonim dan Oska, Joo Wonim yang membuka pintu. Ra ImWon, "Kita masih tetap tertukar" Padahal keduanya sangat berharap kalau mereka bisa kembali normal saat bangun tidur.
Lalu Ra ImWon bertanya di mana Woo Young. Joo WonIm juga tidak tahu, lalu dia melihat surat dari Oska yang mengatakan kalau Oska kembali ke Seoul dengan penerbangan pertama.
Ra ImWon sangat kesal karena Oska berbuat semaunya sendiri.
Ra ImWon berkata kalau dia akan mandi dulu, itu membuat Joo WonIm kaget dan panik, "Kenapa harus mandi?"
Ra ImWon, "Sampai kapan aku tidak boleh mandi? Jujur saja, tidak ada yang bisa dilihat!" Lalu Ra ImWon mengangkat kaosnya, "Lihatlah! Apakah ini tubuh seorang wanita? Ada banyak bekas luka di seluruh tubuhmu!"
Joo WonIm berlari ke arah Ra ImWon dan mencoba menghentikan Ra ImWon membuka kaosnya, "Apa yang kau lakukan? Apa kau gila?" Dan berusah a menurunkan kaos Ra ImWon lagi, "Kau tidak akan menurunkannya? Seberapa banyak yang kau lihat?! Turunkan!"
Ra ImWon terus berusaha membuka kaosnya, sementara Joo WonIm berusaha menahannya. Keduanya berusaha membuka dan menahan hingga terjatuh ke sofa. Pada saat itu Yoon Seul masuk dan melihat keduanya....
Seul terpana dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Sementara Ra Im dan Joo Won juga terkejut dengan kedatangan Seul. Ketiganya terpaku dalam posisi masing-masing.
sg 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar