Joo Won, "Kau terlambat 10 menit" Oska heran, apa yang dilakukan Joo Won di sini dan apa yang diinginkannya. Joo Won berkata kalau dia ingin tahu penjahat yang meminjam uangnya, tapi dia juga sedang menunggu seseorang (Ra Im). Oska berkata kalau Ra Im adalah tamunya.
Joo Won, "Aku pikir, tamu kamu tidak bisa mengalihkan pandangannya dariku" Oska melihat Ra Im yang memang terus memandang Joo Won, "Aku tidak berpikir bahwa dia melihatmu, lebih seperti karena merasa silau" Tapi Joo Won merasa bahwa itu sebuah sanjungan.
Joo Won berkata, "Aku mengatakan padanya kalau dia terlihat cantik saat dia marah" Ra Im kesal dan memakinya. Oska semakin heran dan penasaran dengan hubungan mereka berdua. Joo Won sendiri tidak tahu bagaimana menyebut hubungannya dengan Ra Im.
Karena Joo Won sudah menyewa semua meja di restoran itu, akhirnya mereka bertiga makan siang bersama.
Joo Won mulai menggoda Oska kalau akan lebih baik jika dia tetap di penjara. Oska kesal, tapi mengalihkan perhatiannya pada Ra Im yang juga terlihat kesal. Oska memulai sistem rayuannya pada wanita, mengatakan kalau mata Ra Im itu indah dan penuh misterius. Joo Won jelas tidak suka.
Ra Im berkata kalau matanya bersinar karena bintang yang duduk di hadapannya membuat dia jadi seperti ini. Mereka berdua tertawa, bahkan Ra Im berkata, "Aku adalah penggemar beratmu selama 3 tahun ini, bolehkah aku memanggilmu Oppa?"
Joo Won langsung tersedak mendengar semua itu, "O..Oppa..?" (hahahaha) Joo Won tidak percaya itu dan sangat kesal, "Kau gila, benar-benar gila" pada Ra Im yang bahkan tidak peduli padanya.
Tiba-tiba Oska mendengar seseorang menyanyi, dan meminta agar mereka berdua diam. Mereka bertiga melihat ke arah datangnya suara.
Ternyata bocah itu, Han Tae Sun, yang selama ini dikejar-kejar Oska untuk dijadikan penyanyinya. Lagu yang dinyanyikan, tentang kisah cinta.
Lagu ini membuat Joo Won mengingat masa-masa dimana dia untuk setiap harinya, hanya memikirkan Ra Im. Bagaimana dia melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Bahkan harus turun ke kolam yang dingin dan kotor, hanya untuk mencari kunci motor Ra Im.
Ra Im juga mengingat semua yang dilakukannya akhir-akhir ini karena Joo Won. Bagaimana dia gelisah menanti datangnya pesan di hpnya dari Joo Won. Bagaimana dia mempersiapkan dirinya untuk bertemu Joo Won, bagaimana perasaannya pada Joo Won yang sebenarnya. Keduanya saling menatap, dan menjadi salah tingkah.
Han Tae Sun menyelesikan lagunya, dan Oska pergi mengejarnya. Tae Sun berkata kalau dia tidak mau membantu Oska, kenapa Oska masih mengganggunya. Oska berkata kalau dia sudah melupakan hal itu, dan dia ingin membicarakan masalah yang membuatnya berurusan dengan polisi.
Oska berkata kalau dia harus mengeluarkan uang agar dia bisa keluar dari tahanan polisi. Tae Sun berkata kalau sebenarnya itu semua bukan masalah besar bagi Oska, "Bagi kalian yang memiliki uang, hidup kalian begitu mudah" Oska membenarkan tapi berkata kalau Tae Sun lah yang membuatnya menjadi sulit.
Tae Sun, "Kalian duduk bertiga dengan begitu arogan, diantara meja-meja kosong yang semuanya kalian sewa. Bintang Hallyu yang tampil di Stadion Tokyo, bisa bermain dengan panggung orang lain? Dan apa? 'Pelatihan Pemula'?" Oska, "Bukan seperti itu!"
Tae Sun, "Orang yang menjadikan panggung orang lain sebagai lelucon, bisa mengajarkan apa kepada siapa?!" Oska kesal, "Apa kau satu-satunya orang yang punya mulut?" Lalu Dia berkata bahwa dia tidak pernah menjadikan konser Tae Sun atau siapapun sebagai sebuah lelucon, "Aku tidak pernah memandang rendah dirimu sampai sekarang! Karena semua orang lebih baik daripada aku. Kau mengatakan padaku agar berkata jujur"
Tae Sun mengakuinya, dan meminta Oska melepaskan tangannya selagi semua masih baik-baik saja. Oska tidak mengerti, tapi Tae Sun menjelaskan kalau dirinya adalah seorang gay (hah). Oska menganggap bahwa Tae Sun hanya ingin menggertaknya, tapi tatapan bocah ini pada Oska membuat oska ketakutan, "Aku dengar ada orang-orang yang seperti itu, bukankah itu pilihan hidup masing-masing orang? Aku rasa semua sudah berakhir" Tae Sun berkata, "Pengecut!" dan berlalu meninggalkan Oska yang masih heran juga takut.
Sementara Joo Won sangat kesal pada Ra Im yang bersikap seperti gadis remaja 17 tahun di depan Oska, dan bahkan berkata ingin memanggilnya "Oppa". Ra Im, "Oppa membuatku merasa seperti gadis kecil. Dia tidak memperlakukan aku sebagai orang miskin dan asing, seperti seseorang memperlakukanku!"
Joo Won berusaha menjelaskan bahwa sikap Oska itu karena dia seorang artis, tapi Ra im tidak peduli, "Yang terpenting karena Oska ada bersamaku saat ini" Joo Won, "Aku akan benar-benar menjadi gila"
Joo Won mencoba menjelaskan kalau Oska itu seorang playboy/player, ketika tiba-tiba Yoon Seul dan anak buahnya datang mendekat.
Yoon Seul, "Kebetulan sekali, ini adalah keberuntunganku! Aku memikirkanmu saat aku berjalan di pantai" dan berkata seolah mereka dipertemukan oleh kekuatan magic dan tidak perlu melakukan sebuah kencan buta.
Joo Won, "Kita seharusnya tidak memulainya sama sekali!" dan mengatakan kalau dia ada pekerjaan di Jeju. Yoon Seul berkata kalau dia sedang melihat lokasi untuk pekerjaannya juga, lalu melihat Ra Im dan berpikir kalau dia itu teman kerja Joo Won. Seul bertanya pada Ra Im, "Kau punya perusahaan?"
Ra Im hanya tertawa geli mendengar percakapan Joo Won dan Seul. Joo Won menjelaskan pada Seul, "Wanita ini yang membuatku sulit makan selama aku hidup" Ra Im yang sejak tadi tertawa-pun berhenti dan kaget mendengar kata-kata Joo Won.
Seul sedikit kesal dan mencoba bertanya tentang orang tua Ra Im, tapi Joo Won segera memintanya pergi. Joo Won, "Karena dia seorang yang pemarah, jadi aku sangat gugup mengenai dia, tinggalkan saja kami! Aku ingin bicara berdua dengannya" Lalu Seul yang merasa kecewa-pun pergi. Tapi Ra Im merasa mengenalinya, dan bergegas pergi mengejar Yoon Seul.
Joo Won heran, "Apa yang salah? Kau mau pergi kemana?" tapi Ra Im tidak mendengarkan teriakan Joo Won.
Gil Ra Im menghentikan Yoon Seul dan mengingatkan Seul tentang pertemuan mereka sebelumnya. Seul, "Kau mengenalku?" Tapi Ra Im yakin kalau Seul sedang berpura-pura tidak ingat padanya, "Apa kau benar-benar tidak mengenaliku?"
Seul berkeras, "Aku tidak tahu. Siapa kamu?" Ra Im, "Aku adalah orang yang mendapatkan kembali tas temanmu!" Yoon Seul berusaha mengingat dan terkejut, "Tas...? hah" Ra Im, "Ya....itu aku. Aku rasa dunia ini benar-benar kecil" Ra Im tersenyum dan Seul juga tersenyum kecut.
Seul berusaha menyangkal, "Aku rasa kau sudah salah orang" Ra Im kesal, "Apakah aku memaksa kamu untuk mengatakan 'meminta maaf adalah yang paling mudah?' Apakah orang-orang kaya biasanya seperti itu? Karena kamu, temanku yang sudah bekerja keras selama 5 tahun hampir saja kehilangan pekerjaannya!
Kamu harus menepati janji karena kita sudah sepakat untuk berdamai. Tapi kamu berani menghubungi mall?! Apa kau senang dengan cara hidup seperti itu? Apa menurutmu itu baik?"
Joo Won yang sejak tadi mendengarkan percakapan keduanya, berteriak, "Hentikan! Apa yang kau lakukan di tempat umum?"
Joo Won berusaha membela Seul, Ra Im merasa kecewa dengan sikap Joo Won, "Jangan mencampuri urusan orang tanpa mengetahui masalahnya"
Joo Won, "Aku sudah mendengar penjelasannya dari Min Ah Young. Aku lebih mengetahuinya daripada kamu! Jangan membuat keributan, dan kau harus meminta maaf pada gadis ini"
Ra Im kaget kenapa harus dia yang minta maaf pada Seul.
Joo Won, "Orang-orang yang memasuki ruang VIP mendapatkan hak untuk memasuki ruangan setelah menghabiskan lebih dari $100.000 setahun. Karena kamu, hak pelanggan diabaikan!" Ra Im kecewa dan berkata, "Mari kita asumsikan bahwa kau itu benar! Apakah begitu salah karena aku memasuki ruang tunggu? Apa yang aku lakukan! mengkhianati negara?"
Joo Won, "Pernahkah kamu mendengar pepatah, 'Dia yang akan mencuri pin akan mencuri sapi?" Ra Im memandang Joo Won tidak percaya dan menghela nafas. Seul merasa di atas angin, "Jika aku tahu hal itu akan berubah dengan cara ini, aku akan lebih bersabar. Kadang, aku membenci diriku yang tidak dapat mentolerir hal-hal yang tidak masuk akal"
Joo Won pada Seul, "Kau tidak perlu merasa kesal, Kau juga harus minta maaf. Seperti halnya, jika kau mengatakan akan mengubur kapak, kau harus melakukan hal itu! Janji adalah janji!" Seul berkata kalau dia tidak pernah membuat janji itu.
Joo Won, "Aku pikir dia yang menemukan dan mengembalikan tas teman kamu?" Seul, "Itu tidak seperti bahwa dia menemukan tas-ku, iya kan?" Ra Im meledak, "Kamu masih tidak bisa mengerti?" dan sangat ingin memukul Seul, tapi Joo Won berusaha mencegah.
Tiba-tiba seseorang datang, "Kalian berdua! Tolong tinggalkan kami sebentar. Ku mohon, lakukan untukku, Nona Gil Ra Im" Oska datang dan mengejutkan mereka bertiga.
Akhirnya Ra Im dan Joo Won pergi, Joo Won bertanya apakah Ra Im masih marah? tapi Ra Im tidak mengatakan apapun bahkan seperti tidak mendengar pertanyaan Joo Won.
Ra Im, "Bagaimana seseorang bisa seperti itu?" Joo Won mengetahui bahwa ini akan terjadi, "Aku tidak memihak siapapun! Aku berada di sisi yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsipku"
Ra Im, "Orang seperti apa yang menghabiskan $100.000 pada departemen store, setiap tahunnya? Apa perbedaan besar antara aku dengan mereka?" Joo Won, "Bahkan jika aku katakan, Kau tidak akan mengerti" Ra Im tersinggung dan meminta Joo Won untuk menjelaskan, sementara Dia akan mencoba untuk mengerti.
Joo Won, "Ada berapa banyak yang kau miliki di rekening bank?" Ra Im menjawab tidak banyak. Joo Won, "Itulah perbedaannya! Kau tahu, tapi mereka tidak tahu berapa yang mereka miliki di rekeningnya. Saldo mereka terus meningkat setiap detik, di tingkat nasional ataupun luar negeri.
Lalu, apa kau tahu suatu kelompok sosial orang-orang, yang tergantung pada distribusi dan perbedaan pasokan perekonomian? Ini Adalah kelas sosial!
Menghabiskan $100.000 setahun, mereka hanya menginginkan 2 hal! Ketidakadilan dan diskriminasi! Bahkan jika mereka tidak dapat mendominasi atau ditendang keluar, setidaknya, mereka menginginkan pemisahan. Itulah kesadaran dan akal sehat mereka!"
Ra Im, "Apakah kamu seperti itu juga?" Joo Won hanya berkata, "Tidak ada alasan bagiku untuk tidak seperti itu!"
Ra Im mengerti dan kemudian mengalihkan pembicaraan dan meminta Joo Won untuk menemukan kunci motornya, dan Ra Im akan mengambilnya setelah pulang ke Seoul.
Jong Soo datang mendekat dan Ra Im terkejut juga menjadi tegang. Jong So heran karena seharusnya Ra Im tidak berada di Jeju. Joo Won juga menjadi heran karena dia tahu kalau Ra Im tidak datang untuk keperluan syuting video musik.
Jong Soo, "Apa yang terjadi? Bukankah aku meminta-mu untuk tetap di Seoul! Kenapa kamu ada di sini?"
Ra Im bingung, "Anda bisa memarahi saya! Saya tidak harus disertakan! Saya hanya akan melihat aksi mobil. Tidak, saya hanya ingin membantu. Jangan meminta saya untuk pergi"
Jong Soo, "Jadi maksudmu, kamu diam-diam mengikuti kami ke sini?"Ra Im berkata kalau dia mendapatkan tiket pesawat gratis. Joo Won tertawa, mendengar penjelasan Ra Im pada bosnya.
Jong Soo bertanya dimana Ra Im akan tinggal dan Ra Im mengatakan kalau dia tinggal di sauna yang jaraknya hanya 20 menit dari tempat mereka saat itu. Jong Soo marah, "Kenapa kau begitu sembrono? Kau hanya memiliki sedikit pengalaman, kenapa kamu mengabaikan perintahku?!
Aku akan melihat lokasi selama 2 jam, tunggu di kamarku! Kita perlu bicara hari ini" dan Jong Soo menyerahkan kunci kamarnya pada Ra Im.
Ra Im sangat senang dan itu membuat Joo Won heran, "Apa itu sesuatu yang membuatmu begitu gembira? Ketika seorang pria menginginkanmu tinggal di kamar hotelnya?" Ra Im berjalan meninggalkan Joo Won dengan perasaan gembira, "Ini benar-benar angin di Jeju"
Joo Won kesal mengetahui kalau Ra Im tinggal di sauna, tapi ternyata Joo Won juga tidak mendapatkan kamar yang biasa dia pakai, karena dipakai oleh Oska. Bahkan Joo Won hampir saja tidak mendapatkan kamar, karena syuting video musik Oska, banyak penggemar Oska yang menginap di hotel itu.
Oska heran dan bertanya, bagaimana Seul tahu kalau Oska ada di Jeju. Yoon Seul mengatakan kalau penggemar Oska sangat mudah mengetahui keberadaannya, dan itu bukan hal yang sulit.
Oska, "Apa ada alasan untuk kita bertemu?"
Yoon Seul, "Tidak ada, jadi aku membuatnya"
Oska, "Oh....Joo Won?! Aku dengar kalian dijodohkan melalui kencan buta?"
Yoon Seul, "Kamu tahu? Ini terlihat seperti kami akan segera membicarakan tentang pernikahan kami!" Oska penasaran mengenai apa yang dipikirkan Yoon Seul tentang sepupunya itu.
Seul, "Dalam 1% laki-laki teratas, Dia adalah 1% dari mereka. Dia adalah pria yang aku inginkan. Tapi aku katakan padamu, aku datang untuk Choi Woo Young, bukan untuk Kim Joo Won" dan mengatakan pada Oska bahwa mereka akan menjadi keluarga, dan tidak perlu merasa tidak nyaman. Oska berkata kalau itu tidak akan mudah, tapi Seul bilang kalau mereka sudah tidak ada hubungan lagi, "Bukankah kita tidak saling mencintai? Itulah yang aku pikirkan"
Seul menanyakan wanita yang bersama Joo Won, yang menurutnya berada di bawah level mereka. Oska, "Dia bukan tamu Joo Won, tapi dia tamu-ku" Seul tidak percaya. Oska menegaskan kembali, "Dia adalah tamu-ku. Tidakkah kamu mengerti?! Dia adalah wanita yang aku lihat"
Seul, "Kamu bohong, dia bukan tipemu!"
Oska yang sangat kesal juga sedih berkata, "Apa kamu pikir kamu adalah tipeku?!" Yoon Seul terpana.
Oska pergi meninggalkan Yoon Seul, dia mengingat saat masih bersama Seul dan melamarnya. Makan malam romantis, bunga dan bahkan cincin yang dipersiapkannya, semua sia-sia.
Oska saat itu, "Kamu adalah tokoh utama dalam lagu-lagu ku, tapi mulai sekarang, aku tidak mau kamu menjadi tokoh utama dalam lagu-ku lagi. Jadilah tokoh utama dalam hidupku!"
Yoon Seul saat itu, "Aku merasa kasihan. Kamu adalah bintang yang gagal, tapi masih ingin menikah denganku?! Bagaimana mengecewakannya, selebriti yang berkencan dengan seseorang hanya untuk kesenangan, akan menikahi mereka? Tidak tahukah kamu, kalau aku sangat selektif dalam memilih calon pendamping?! Aku sakit dan lelah karena kamu, jadi kamu harus menunggu sedikit. Lalu, kita bisa putus dengan cara yang lebih baik" Oska terluka dan sangat kecewa.
Oska mendatangi Joo Won dan menggedor pintu kamar hotel dengan keras. Joo Wom keluar, "Apakah jarimu rusak?"
Oska, "Jika tidak ada yang kamu lakukan, mari kita pergi mencari keringat. Bagaimana dengan MTB? Semua peralatan masih ada di tempatnya" Joo Won tidak mau karena merasa akan dingin, tapi berkata agar Oska mengembalikan kamarnya. Oska, "Jika kamu menang, aku akan keluar dari GangNam" Joo Won kaget dan tidak percaya. Oska, "Aku serius, kamu bisa menggunakan rumah EChun sendirian. Aku akan mengembalikan kamarmu juga"
Joo Won, "Yang kamu inginkan sangat buruk, sedangkan kamu datang dengan penuh tenaga?"
Oska, "Gil Ra Im" Joo Won tersenyum, "Jangan bercanda" Oska meyakinkan, "Aku tidak bercanda, aku benar-benar membutuhkannya. Apa kamu tidak punya kepercayaan diri?"
Akhirnya Joo Won menyetujui dan mereka menyiapkan perlengkapan MTB. Ra Im mendengar percakapan mereka saat melakukan persiapan, dari kamar Jong Soo.
Oska berkata kalau dia menang, maka Joo Won tidak boleh mengganggunya dengan Ra Im. Joo Won mengatakan kalau Ra Im bukanlah tipe Oska.
Oska, "Ini bukan karena kamu tidak mengenalnya? Kamu tidak bisa melupakan apapun untuk satu wanita, tapi aku bisa melupakan semuanya. Wanita tahu secara naluriah, terutama gadis miskin" Joo Won menatap Oska dengan tajam, "Aku tidak akan membuatnya mudah untukmu!" Oska juga berkata kalau dia tidak akan kalah, apalagi dia sangat membutuhkan gadis ini.
Mereka bersiap pergi, tiba-tiba Ra Im datang dan meminta untuk ikut balapan.
Joo Won tidak setuju, tapi Ra Im berkata kalau dia mengetahui cara balapan dan apalagi akan dilakukan bersama Oska. Oska setuju, "Tapi dalam kasus ini, kami membuat taruhan dan menempatkan hal-hal tertentu yang dipertaruhkan, apa tidak apa-apa?"
Ra Im senang karena sebenarnya dia juga punya keinginan untuk diminta dan akan berusaha untuk menang. Oska, "Itu pemikiran yang bagus. Apa yang kamu inginkan?"
Ra Im, "Jika saya menang, tempatkan saya di video musik!" Oska berkata kalau hanya itu, akan sangat mudah Ra Im bertanya, "Apa yang kalian pertaruhkan?" Joo Won memotong, "Bagaimana denganmu? Apa yang akan kamu pertaruhkan?" Ra Im hanya memandang Joo Won.
Ketiganya sampai di lokasi untuk memulai balapan, dan Oska menjelaskan kalau balapan berakhir di dermaga.
Joo Won mengatakan pada Ra Im kalau tidak ada jalan beraspal di lintasan yang akan mereka lalui, "Jika kamu mencoba untuk mengambil jalan pintas melalui hutan, kamu tidak akan dapat keluar" Ra Im berpikir kalau Joo Won mengatakan semua itu agar Ra Im tidak berani melalui jalan di hutan.
Joo Won, "Aku mengatakannya padamu karena aku mengkhawatirkanmu! Kamu benar-benar bisa melakukannya (balapan) ?" Ra Im, "Jika aku katakan aku tidak bisa lalu apa kamu akan menggendongku di punggung saat naik sepeda?"
Joo Won, "Aku akan memelukmu sehingga aku bisa memandang wajahmu" dan itu membuat Ra Im salah tingkah. Mereka memulai balapan dan Ra Im turun lebih dulu.
Trek yang dilalui benar-benar sulit, Joo Won dan Oska menyalip Ra Im dan jarak mereka berdua dengan Ra Im lumayan jauh. Joo Won dan Oska bersaing ketat, keduanya juga saling senggol. Mereka sampai di hutan yang jalannya bercabang. Karena terus saling menyalip, tanpa sengaja Joo Won menyenggol plang yang menunjukkan arah jalan ke pantai, sehingga plang mengarah ke sisi jalan yang satunya, yaitu ke hutan.
Gil Ra Im yang tertinggal cukup jauh, sampai di jalan yang bercabang itu dan dia mengarah ke hutan.
Joo Won dan Oska sudah mendekati garis finis di dermaga. Joo Won gelisah karena tidak juga melihat Ra Im di belakangnya, dia terus menoleh berusaha melihat ke belakang. Tapi Ra Im tidak muncul juga.
Di dermaga sudah menanti sekertaris Kim dan asisten Oska. Keduanya bersiap di garis finis karena melihat bos mereka sudah mendekat.
Joo Won yang sudah ada di depan tiba-tiba saja berhenti, "Ra Im, apa yang terjadi? Gil Ra Im, kamu mendengarku? Tidakkah kamu mendengarku?!" Joo Won panik dia bicara melalui radio, sementara Oska sangat senang karena dia yang menang.
Oska mengira kalau Joo Won berakting karena dia kalah, Joo Won berkata kalau dia mendengar Ra Im berteriak.
Oska mencoba bicara melalui radionya dan memanggil Ra Im beberapa kali. Lalu Oska mendengar teriakan juga. Joo Won semakin panik, tapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya mereka berpencar untuk mencari Ra Im dan juga untuk meminta bantuan.
Joo Won kembali ke hutan, dia terus berteriak memanggil nama Ra Im. Joo Won berhenti dan mencoba menghubungi Oska, ponselnya tidak ada sinyal dan dia menggunakan radionya. Ternyata Oska juga belum menemukan Ra Im, dan Oska sudah mencari di sepanjang pantai, tapi tetap tidak ada tanda-tanda adanya Ra Im. Sementara sekertaris Kim meminta bantuan tim SAR.
Joo Won terus mencari dan memanggil nama Ra Im berulang-ulang. Saat sampai di jalan bercabang di hutan, Dia terkejut melihat plang penunjuk arah pantai yang ternyata menunjuk ke arah hutan. Joo Won berpikir sesaat, dan melangkah ke arah hutan.
Joo Won masuk ke hutan, dan terus berteriak memanggil nama "Gil Ra Im". Joo Won sedikit terkejut dan takut melihat sekawanan burung yang terbang rendah di atas kepalanya. Tiba-tiba Dia melihat sesosok bayangan hitam dan itu membuatnya takut. Joo Won berusaha mendekat, saat bayangan itu muncul, Joo Won benar-benar ketakutan dan terkejut, ternyata itu Gil Ra Im, orang yang dicarinya.
Ra Im melihat Joo Won, merasa heran, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kamu tidak turun?"
Joo Won kaget dan marah, "Apa yang aku lakukan di sini? Apa kamu gila?! Apa kamu ingin membunuh dirimu sendiri? Kamu tidak memiliki kemampuan, lalu kenapa kamu ingin mengikuti pertandingan? Kamu bersikap sombong, tapi kamu bahkan tidak mau mengikuti kami? Kamu tidak tahu kemana harus pergi, lalu kenapa kamu masuk ke dalam hutan?"
Ra Im, "Aku mengikuti arah jalannya, dan berakhir di hutan. Apa yang harus aku lakukan ketika jalannya menghilang?"
Joo Won kesal dan bertanya kenapa Ra Im tidak menggunakan ponselnya dan berteriak, "Kenapa??" Ra Im malah berkata, "Daerah ini secara keseluruhan terasa sedikit aneh. Ponselku juga walkie-talkie (radio) tidak bekerja di sini! Sepedanya juga rusak, itu mahal kan?!" Raim menunjuk pada sepedanya dan melihat ke arah Joo Won.
Joo Won, "Ini benar-benar menjadi masalah sekarang! Kamu baik-baik saja? Kamu tidak terluka kan?" Ra Im berkata kalau dia adalah pemain aksi jadi dia tidak akan terluka. Ra Im juga bertanya, "Apakah Oska mencari aku juga?"
Joo Won kesal, "Jika dia mencari juga, lalu apa? Huh, setelah membuatku setengah mati, apa yang kamu katakan? Untuk apa teriakan itu?" Ra Im laget dan berkata kalau dia tidak berteriak.
Joo Won lebih kaget, "Aku mendengarmu berteriak 'ahh' dua kali dari radio!" Ra Im berkata kalau dia tidak melakukan itu dan justru menyindir, "Jika sesuatu menakutkan atau kamu merasa takut, kamu akan berteriak, iya kan? Jika aku takut, aku tidak akan repot-repot mengeluarkan radio dan menekan tombol lalu berteriak 'ahh' bahkan sampai dua kali?!"
Joo Won kesal, "Kamu membuatku gila, aku benar-benar mendengar kamu berteriak" Ra Im berkata kalau memang Joo Won mendengar teriakkan, itu jelas bukan dia, "Jika itu aku, Aku akan katakan 'ack' melalui walkie-talkie, lalu aku berkata 'yack'! Bukan kah itu benar-benar lucu dan manis?" Lalu Ra Im berjalan pergi.
Joo Won benar-benar kesal dibuatnya, "Karena selama ini aku selalu menganggapmu lucu, dan sekarang kamu mengatakan hal seperti itu! Kemana kamu akan pergi?!?"
Ra Im, "Di sana ada sebuah restaurant jadi aku akan kesana dan memanggil taksi" Joo Won heran bagaimana ada restaurant di hutan dan menganggap kalau ada yang salah di kepala Ra Im.
Ra Im menunjuk papan, "Lalu apa di atas sana?!"
Papan bertuliskan "Taman Mistik 44 M. Menerima pesanan ayam korea! Musim libur! Menjual ayam muda!"
Akhirnya Joo Won pergi mencari restaurant yang dimaksud. Setelah sampai di tujuan, mereka heran, tempat itu aneh dan sepi. Ada beberapa ayam berjalan bebas di sekitar restauran dan juga minuman-minuman dari bunga yang tampak penuh magis.
Muncul wanita tua pemilik tempat itu, Joo Won berkata kalau mereka berdua tersesat dan mencoba betanya untuk memakai telpon, tapi wanita tua itu memotong, "Ayam panggang $30, ayam rebus $20, apa yang kalian inginkan?"
Joo Won, "Kami tidak benar-benar menginginkan makanan. Kami akan memberi Anda $30 jika Anda......" Tiba-tiba wanita tua itu marah dan melemparkan pisau potongnya. Joo Won dan Ra Im kaget, Wanita itu berkata, "Saya bisa memberikan setengah porsi juga!"
Keduanya masuk ke restoran aneh itu, Ra Im melihat-lihat ramuan minuman anggur dan Joo Won mencoba menggunakan telpon kabel, "Apa yang salah dengan telponnya? Ini tidak bekerja!"
Tiba-tiba lampu papan di depan restoran mati, dan keanehan yang lain-pun muncul. Restoran itu tampak sebagaimana lukisan rumah yang dilihat Joo Won sebelumnya, "Rumah yang Gelap"
Wanita tua itu menyajikan makanan untuk Joo Won dan Ra Im, tapi aneh karena dia hanya memberikan daging ayam pada mangkuk Joo Won dan porsinya sangat banyak, lalu berkata, "Makanlah, ini dibuat dengan cinta" justru membuat Joo Won memandang wanita tua itu dengan takut dan menggeser tempat duduknya menjauh. (hahahaha)
Wanita tua pada Joo Won, "Kamu tidak sedang sakit kan? Mungkin kanker atau leukimia? Seharusnya tidak, kamu masih muda dan kaya" Joo Won semakin heran dan melihat ke arah Ra Im, tapi Ra Im bersikap kalau dia juga tidak mengerti.
Wanita tua pada Ra Im, "Nona....saya senang melihatmu, saya benar-benar senang" Ra Im bingung tapi berkata kalau dia juga senang, "Sepertinya anda suka membuat anggur" Wanita itu berkata kalau itu hanya hobi. Ra Im berkata kalau ayahnya juga punya hobi yang sama dengan wanita itu.
Wanita tua, "Dia (ayah Ra Im) lebih suka minum daripada membuatnya" Ra Im heran. Wanita Itu berkata lagi, "Kamu merasa itu seperti buatan di rumah kan? Kelihatannya kamu sudah belajar minum sejak SMA" Ra Im keheranan, "Bagaimana anda tahu? Saya belajar minum saat masih di SMA dari ayah saya"
Joo Won terkejut, "Apa? Kamu belajar minum sejak kapan? Kamu belajar minum ketika masih di SMA?" Ra Im menjelaskan, "Alkohol buatan rumah? Itu untuk pengobatan.
Semua itu anggur untuk obat?" Ra Im bertanya pada wanita tua, dan Dia menjawab, "Tentu saja, itu anggur pengobatan, Untuk menjaga hidup putriku" Ra Im bertanya, "Putri anda sakit?"
Wanita itu, "Itu nasibnya"
Mereka berdua kembali ke hotel dengan taksi, Joo Won segera mengabari Oska kalau mereka sudah sampai di hotel dan agar tidak khawatir lagi. Ra Im berterima kasih karena Joo Won telah datang untuk menyelamatkannya di hutan. Joo Won, "Jika kamu akan berterima kasih, seharusnya kamu lakukan sejak tadi. Kenapa kamu mengatakannya sekarang, orang tua?"
Ra Im membawa anggur pemberian wanita tua pemilik restoran dan itu membuat Joo Won heran. Tapi Ra Im beralasan kalau anggur itu baik untuk kesehatan dan dia memberikan satu pada Joo Won. Joo Won tidak mau, tapi Ra Im berkata, "Itu bukan untukmu, tapi untuk Oska"
Joo Won kesal, "Apa yang kamu katakan?" dan mengambil anggur itu dari tangan Ra Im, "Aku yang menyelamatkanmu kenapa dia yang mendapatkan ini?"
Ra Im, "Kamu bilang tidak mau, jadi aku akan memberikannya untuk Oska. Kembalikan padaku!" Akhhirnya keduanya berebut anggur itu.
Karena asyik berebut, Ra Im menabrak tubuh seseorang, ternyata Im Jong Soo yang menatap keduanya dengan tajam, "Aku berkata agar kamu menunggu di kamarku" Ra Im bingung dan mengatakan kalau dia baru saja pergi.
Jong Soo, "Pergi kemana? Kenapa kamu datang ke sini? Apa kamu merasa bosan di Seoul, jadi kamu datang untuk bermain?"
Ra Im, "Ini tidak seperti itu!"
Jong Soo, "Apa yang tidak? Ikuti aku!"
Joo Won, "Tunggu! Dari apa yang aku tahu, tidak ada kamar yang tersedia hari ini. Apa kamu akan mengatakan padaku kalau kalian akan berbagi kamar?"
Jong Soo, "Keluarga kami tidak membedakan pria dan wanita dan akan berbagi dalam satu kamar. It bukan hal yang aneh untuk kami" Jong Soo pergi dan Ra Im mengikutinya di belakang.
Joo Won berteriak, "Itu aneh! Itu benar-benar aneh!" tapi keduanya tidak peduli dan meninggalkan Joo Won yang terlihat sangat khawatir.
Ra Im menjelaskan pada Jong Soo kalau dia tidak sedang bermain. Jong Soo, "Apa aku idiot? Atau aku melakukan ini karena aku tidak mengingikan kamu sukses? Kamu tidak memulai sebelumnya? Kenapa kamu menginginkan pekerjaan berbahaya ini?"
Ra Im, "Jika saya takut akan terluka, saya tidak akan memulai pekerjaan ini. Ini bukan mengenai kemampuan, saya hanya tidak mau terlalu dilindungi karena saya seorang perempuan"
Jong Soo, "Jika kamu tidak mau dilindungi karena kamu perempuan, maka carilah pekerjaan lain atau cari tim yang lain. Aku akan tetap melindungi kamu sampai aku mati!" Ra Im menatap Jong Soo heran dan penuh tanya.
Jong Soo meminta anak buahnya untuk pergi ke kamar mereka untuk mengambil barang-barang mereka dan segera kembali setelahnya.
Anak buah Jong Soo pergi dan Jong Soo berkata pada Ra Im, "Pergi ke kamar mereka, aku tidak ingin melihatmu sekarang"
Joo Won datang, Ra Im dan Jong Soo melihat dengan terkejut. Jong Soo, "Apa yang kamu inginkan?"
Joo Won, "Pria dan wanita dalam satu kamar, mungkin itu tidak apa-apa bagi anda, tapi tidak bagiku.
Kamarku kosong jadi mari pergi" berkata pada Ra Im. Jong Soo, "Dia anggota timku" Joo Won, "Aku adalah orang yang menangani tim anda, departemen store-ku dan yang lainnya"
Jong Soo tidak mengerti, Joo Won melanjutkan, "Jika kamu tetap ingin berada dalam suasana yang tidak nyaman, aku tidak akan menganggumu. Aku hanya menawarkan kamarku yang kosong, aku bisa berbagi dengan Woo Young!"
Jong Soo, "Apa yang dia bicarakan adalah mengenai Perjalanan Romantis dengan Oska atau sesuatu yang lain?" Ra Im membenarkan. Jong Soo, "Waktu itu, kamu mendapatkan hadiahnya untuk gambar itu?" Ra Im heran.
Jong Soo, "Aku malakukan hal yang bodoh, tidakkah aku?"
Ra Im, "Jadi semua itu anda yang melakukan?"
Jong Soo, "Kenapa kamu tidak pergi?" Ra Im berniat untuk tetap memakai kamar teman-temannya, Joo Won menatapnya penuh tanya, sementara Jong Soo juga heran dan menatap Ra Im memberi perintah.
Akhirnya Ra Im pergi ke kamar Joo Won dan Joo Won mengikutinya dengan terus bertanya, "Apa hubungan kalian berdua? Bahkan jika kalian berada dalam satu kamar, apa tidak akan terjadi apapun? Jika kamu mengatakan bahwa hubungan diantara kalian hanya antara guru dan karyawan magang, Aku tidak bisa dibodohi! Apa dia menyukaimu? Apa kalian berdua pergi keluar?"
Ra Im kesal, "Apa jika kami pergi bersama? Kalaupun aku pergi dengan laki-laki atau berada diadalam dengannya, lalu apa yang akan terjadi dengan semua itu?"
Joo Won hanya mengatakan kalau dia hanya ingin bertanya, tapi Ra Im tidak suka karena itu membuatnya marah.
Ra Im, "Lalu kenapa kamu mengikuti aku kesini? Apa niatmu?" Joo Won berkata kalau Ra Im tahu alasannya mengikuti Ra Im, tapi Ra Im mengatakan kalau dia tidak tahu.
Joo Won, "Kamu mengetahuinya. Jika kamu mencoba melihat kalau perasaanku bisa berubah, lalu tidak akan. Aku harus banyak kehilangan untuk seorang gadis. Sekarang aku sudah menjelaskannya, biarkan aku memelukmu!" Ra Im kesal dan tidak mengerti.
Joo Won, "Seperti yang kamu katakan, hanya ada dua tipe gadis : tipe yang akan kamu nikahi dan tipe untuk bersenang-senang lalu putus. Tapi kamu berada di antara kedua tipe itu. Jadi biarkan aku memelukmu sehingga aku bisa mengetahuinya"
Ra Im, "Lalu apa yang terjadi jika kamu memeluk-ku dan kamu menyukainya? Apa yang akan kamu lakukan?"
Joo Won, "Aku akan membuat hidupmu benar-benar berbeda dari yang sekarang?"
Ra Im, "Apa aku akan menjadi cinderela?"
Joo Won, "Tidak, 'Putri Duyung kecil'. Gil Ra Im akan selalu terjebak di antara dua dunia. Setelah kamu hidup sebagai orang yang tidak terlihat, menghilanglah dariku seperti gelembung. Ini adalah hal yang lumrah untuk pria seperti diriku"
Ra Im sangat terluka dengan kata-kata Joo Won lalu dia menamparnya.
Joo Won menatap Ra Im tajam, "Pikirkan hal ini baik-baik dan biarkan aku mengetahuinya!" lalu Joo Won pergi membawa tasnya keluar dari kamar Ra Im. Sementara Ra Im hanya diam dan menahan tangis.
Ra Im masih terus memikirkan semua yang dikatakan Joo Won padanya, dia benar-benar terluka. Seniornya datang dan mengatakan kalau direktur video musik Oska ingin menemuinya, seniornya juga mengatakan kalau Jong Soo tidak mengetahui hal ini. Ra Im bergegas menemui sang direktur.
Ra Im mencoba untuk memperkenalkan diri pada direktur video musik Oska, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui kalau direktur itu adalah Yoon Seul si wanita sombong itu.
Yoon Seul juga terkejut, "Kamu benar, dunia ini benar-benar kecil! Aku ingin tahu apa yang sedang kamu lakukan, apa kamu bagian dari tim Direktur Im?" dan Ra Im mengiyakan. Yoon Seul menyindir kalau Ra Im pandai berbicara dan lebih sopan setelah dia mengetahui dengan siapa dia bicara.
Seul, "Apa yang bisa kamu lakukan?' Ra Im, "Kebanyakan semuanya"
Seul, "Kamu bisa melompat dari lantai 63?" Ra Im sedikit kesal dan menjawab, "Saya bisa melompat dari itu, tetapi saya akan mati" Seul tersenyum, "Jadi begitu!
Saya bertanya-tanya, seberapa hebat orang yang berkencan dengan Woo Young? Apa dia memperlakukanmu dengan baik?"
Ra Im, "Karena dia orang baik......"
Seul memotong, "Jadi baru permulaan. Aku akan memberitahu kamu apakah kamu bisa bekerja untukku atau tidak nanti. Aku harus pergi ke pertemuan" lalu Seul pergi begitu saja, sementara Ra Im menghela nafas menahan diri.
Oska, "Apa artinya ini? Mengapa kamu ada di sini? Kamu tidak mendengarnya?" bertanya keheranan pada Yoon Seul.
Yoon Seul berdiri dan memperkenalkan diri sebagai direktur pembuatan video musik untuk Oska, bahkan Seul memperkenalkan rekan kerja yang lain pada Oska.
Seul, "Saya menebak kalau kamu belum mengetahui berita terbaru. Saya benar-benar bagus pada pekerjaan ini"
Oska, "Tidak peduli seberapa bagusnya anda, aku tidak akan melakukannya" lalu Oska pergi dengan perasaan sakit dan kesal, dia menelpon managernya, "Dimana kamu? Aku bertanya dimana kamu?!"
Seul pada Jong Soo, "Saya pikir anda harus mempersiapkan diri, kelihatannya kita akan terluka"
Jong Soo, "Sebelum kita terluka, sepertinya dialah orang yang sudah terluka"
Seul, "Saya pikir anda hanya memiliki tubuh yang bagus, tampaknya anda bisa membaca orang juga. Apa karena anda berasal dari luar negeri?"
Di kamarnya, Oska sangat gelisah menunggu direktur Choi Dong Gyu. Saat orang yang ditunggu datang, Oska lansung bertanya dengan kesal, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana kamu melakukan ini padaku tanpa membahasnya dulu?"
Dong Gyu beralasan bagaimana dia bisa membahas masalah ini jika Oska sendiri tidak mau menerima telponnya waktu itu. Oska tetap tidak mau mengerti kenapa Dong Gyu melakukan ini padanya.
Dong Gyu, "Lalu apa yang harus aku lakukan jika tidak ada satupun direktur yang mau bekerjasama dengan kita? Kamu pikir aku melakukannya karena aku menyukai ini?
Ini semua karena kamu mengacaukan seluruh jadwal sialan kamu!"
Oska, "Baik, aku akan membiarkan kamu melakukan apapun yang kamu mau dengan jadwalnya. Aku tidak mau melakukan ini. Ini tidak seperti aku harus menghasilkan uang, album? Tidak harus terburu-buru. Aku tidak mau melakukannya, lagipula aku tidak terlalu menyukai lagunya"
Dong Gyu sangat kesal, tapi Oska berkata kalau sepertinya Dong Gyu belum benar-benar mengenalnya dan meminta dia kelur dari kamarnya. Tepat saat Dong Gyu keluar, Joo Won masuk membawa barang-barangnya, "Aku akan tidur disini malam ini" Oska kaget dan berteriak, "Hey....apa yang kamu lakukan?!"
Kedua sepupu ini, akhirnya tinggal dalam satu kamar. Mereka larut dalam pikirannya masing-masing.
Oska tidak tahan dan bangkit, lalu melihat tas Joo Won yang berisi anggur ramuan dari wanita pemilik restoran misterius, "Apa ini? Alkohol?"
Joo Won tersadar dari lamunannya dan segera bangun menghampiri Oska, "Jangan sentuh itu! Ini milikku" dan merebut anggur itu dari tangan Oska. Itu membuat Oska kaget dan penasaran, tapi Joo Won hanya berkata kalau Oska ingin minum maka dia bisa mendapatkannya di ruang servis.
Oska ingin tetap meminumnya, tentu Joo Won tidak mengijinkan. Joo Won menanyakan bagaimana Oska bisa mengenal Yoon Seul. Oska berkata kalau dia tidak ingin membicarakan hubungan antara dia dan Yoon Seul.
Joo Won, "Hubungan seperti apa yang kamu tidak ingin membicarakannya denganku?" Joo Won semakin penasaran. Oska hanya berkata kalau Yoon Seul itu anti fans-nya Oska, Joo Won tidak percaya.
Joo Won duduk di depan ruang kamar hotelnya sambil memandangi botol anggur itu, sementara di sauna, Gil Ra Im juga melakukan hal yang sama.
Akhirnya keduanya meminum anggur itu. Keanehan mulai terjadi, alam menjadi tidak tenang. Joo Won dan Ra Im perlahan menghabiskan isi botol anggur misterius itu.
Paginya, Ra Im terbangun dan melihat Oska tertidur di sampingnya.
Suara hati Ra Im, "Apa ini? Aku sedang bermimpi. Ini benar-benar mimpi yang manis!" Dan dia tersenyum senang.
"Oska ada dalam mimpiku juga. Tangannya.....ah, aku tidak tahu" Ra Im benar-benar bahagia, dan tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
Di sauna, tubuh Ra Im mulai terbangun. Dia melihat para wanita yang tidur di sebelahnya, suara hati Joo Won, "Orang ini....apa yang.....apa yang dia lakukan? Mimpi macam apa ini?" merasa bahwa dia belum benar-benar bangun dan merasa sedikit kesal.
Kembali ke kamar Joo Won dan Oska, tangan itu mulai menyentuh tangan Oska, "Apa ini benar-benar mimpi? Ini seperti nyata!" lalu Oska yang masih tidur melepaskan tangannya dari genggaman tangan Joo Won.
Barulah dia sadar dan merasa terkejut, itu bukan mimpi. Dia buru-buru bangun hingga terjatuh dan baru menyadari keanehan ini, Ra Im bingung, "Apa ini? Apa yang terjadi?" dan lebih terkejut saat melihat tubuhnya "hah!!"
Di sauna, Joo Won benar-benar bangun dan segera bangkit saat menyadari ada yang salah dengannya, "Tempat apa ini?" lalu para wanita terbangun mendengar teriakan Joo Won dan bertanya, "Kenapa kamu begitu berisik pagi-pagi begini, Nona?"
Joo Won bingung, "Nona? Siapa? Aku?!" dan menepuk dadanya. Joo Won sangat terkejut saat menyentuh dadanya.
Joo Won dan Ra Im bertukar tubuh. Keduanya shock!!!
"Aghhh...!!!!"
SG 4
Joo Won, "Aku pikir, tamu kamu tidak bisa mengalihkan pandangannya dariku" Oska melihat Ra Im yang memang terus memandang Joo Won, "Aku tidak berpikir bahwa dia melihatmu, lebih seperti karena merasa silau" Tapi Joo Won merasa bahwa itu sebuah sanjungan.
Joo Won berkata, "Aku mengatakan padanya kalau dia terlihat cantik saat dia marah" Ra Im kesal dan memakinya. Oska semakin heran dan penasaran dengan hubungan mereka berdua. Joo Won sendiri tidak tahu bagaimana menyebut hubungannya dengan Ra Im.
Karena Joo Won sudah menyewa semua meja di restoran itu, akhirnya mereka bertiga makan siang bersama.
Joo Won mulai menggoda Oska kalau akan lebih baik jika dia tetap di penjara. Oska kesal, tapi mengalihkan perhatiannya pada Ra Im yang juga terlihat kesal. Oska memulai sistem rayuannya pada wanita, mengatakan kalau mata Ra Im itu indah dan penuh misterius. Joo Won jelas tidak suka.
Ra Im berkata kalau matanya bersinar karena bintang yang duduk di hadapannya membuat dia jadi seperti ini. Mereka berdua tertawa, bahkan Ra Im berkata, "Aku adalah penggemar beratmu selama 3 tahun ini, bolehkah aku memanggilmu Oppa?"
Joo Won langsung tersedak mendengar semua itu, "O..Oppa..?" (hahahaha) Joo Won tidak percaya itu dan sangat kesal, "Kau gila, benar-benar gila" pada Ra Im yang bahkan tidak peduli padanya.
Tiba-tiba Oska mendengar seseorang menyanyi, dan meminta agar mereka berdua diam. Mereka bertiga melihat ke arah datangnya suara.
Ternyata bocah itu, Han Tae Sun, yang selama ini dikejar-kejar Oska untuk dijadikan penyanyinya. Lagu yang dinyanyikan, tentang kisah cinta.
Lagu ini membuat Joo Won mengingat masa-masa dimana dia untuk setiap harinya, hanya memikirkan Ra Im. Bagaimana dia melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Bahkan harus turun ke kolam yang dingin dan kotor, hanya untuk mencari kunci motor Ra Im.
Ra Im juga mengingat semua yang dilakukannya akhir-akhir ini karena Joo Won. Bagaimana dia gelisah menanti datangnya pesan di hpnya dari Joo Won. Bagaimana dia mempersiapkan dirinya untuk bertemu Joo Won, bagaimana perasaannya pada Joo Won yang sebenarnya. Keduanya saling menatap, dan menjadi salah tingkah.
Han Tae Sun menyelesikan lagunya, dan Oska pergi mengejarnya. Tae Sun berkata kalau dia tidak mau membantu Oska, kenapa Oska masih mengganggunya. Oska berkata kalau dia sudah melupakan hal itu, dan dia ingin membicarakan masalah yang membuatnya berurusan dengan polisi.
Oska berkata kalau dia harus mengeluarkan uang agar dia bisa keluar dari tahanan polisi. Tae Sun berkata kalau sebenarnya itu semua bukan masalah besar bagi Oska, "Bagi kalian yang memiliki uang, hidup kalian begitu mudah" Oska membenarkan tapi berkata kalau Tae Sun lah yang membuatnya menjadi sulit.
Tae Sun, "Kalian duduk bertiga dengan begitu arogan, diantara meja-meja kosong yang semuanya kalian sewa. Bintang Hallyu yang tampil di Stadion Tokyo, bisa bermain dengan panggung orang lain? Dan apa? 'Pelatihan Pemula'?" Oska, "Bukan seperti itu!"
Tae Sun, "Orang yang menjadikan panggung orang lain sebagai lelucon, bisa mengajarkan apa kepada siapa?!" Oska kesal, "Apa kau satu-satunya orang yang punya mulut?" Lalu Dia berkata bahwa dia tidak pernah menjadikan konser Tae Sun atau siapapun sebagai sebuah lelucon, "Aku tidak pernah memandang rendah dirimu sampai sekarang! Karena semua orang lebih baik daripada aku. Kau mengatakan padaku agar berkata jujur"
Tae Sun mengakuinya, dan meminta Oska melepaskan tangannya selagi semua masih baik-baik saja. Oska tidak mengerti, tapi Tae Sun menjelaskan kalau dirinya adalah seorang gay (hah). Oska menganggap bahwa Tae Sun hanya ingin menggertaknya, tapi tatapan bocah ini pada Oska membuat oska ketakutan, "Aku dengar ada orang-orang yang seperti itu, bukankah itu pilihan hidup masing-masing orang? Aku rasa semua sudah berakhir" Tae Sun berkata, "Pengecut!" dan berlalu meninggalkan Oska yang masih heran juga takut.
Sementara Joo Won sangat kesal pada Ra Im yang bersikap seperti gadis remaja 17 tahun di depan Oska, dan bahkan berkata ingin memanggilnya "Oppa". Ra Im, "Oppa membuatku merasa seperti gadis kecil. Dia tidak memperlakukan aku sebagai orang miskin dan asing, seperti seseorang memperlakukanku!"
Joo Won berusaha menjelaskan bahwa sikap Oska itu karena dia seorang artis, tapi Ra im tidak peduli, "Yang terpenting karena Oska ada bersamaku saat ini" Joo Won, "Aku akan benar-benar menjadi gila"
Joo Won mencoba menjelaskan kalau Oska itu seorang playboy/player, ketika tiba-tiba Yoon Seul dan anak buahnya datang mendekat.
Yoon Seul, "Kebetulan sekali, ini adalah keberuntunganku! Aku memikirkanmu saat aku berjalan di pantai" dan berkata seolah mereka dipertemukan oleh kekuatan magic dan tidak perlu melakukan sebuah kencan buta.
Joo Won, "Kita seharusnya tidak memulainya sama sekali!" dan mengatakan kalau dia ada pekerjaan di Jeju. Yoon Seul berkata kalau dia sedang melihat lokasi untuk pekerjaannya juga, lalu melihat Ra Im dan berpikir kalau dia itu teman kerja Joo Won. Seul bertanya pada Ra Im, "Kau punya perusahaan?"
Ra Im hanya tertawa geli mendengar percakapan Joo Won dan Seul. Joo Won menjelaskan pada Seul, "Wanita ini yang membuatku sulit makan selama aku hidup" Ra Im yang sejak tadi tertawa-pun berhenti dan kaget mendengar kata-kata Joo Won.
Seul sedikit kesal dan mencoba bertanya tentang orang tua Ra Im, tapi Joo Won segera memintanya pergi. Joo Won, "Karena dia seorang yang pemarah, jadi aku sangat gugup mengenai dia, tinggalkan saja kami! Aku ingin bicara berdua dengannya" Lalu Seul yang merasa kecewa-pun pergi. Tapi Ra Im merasa mengenalinya, dan bergegas pergi mengejar Yoon Seul.
Joo Won heran, "Apa yang salah? Kau mau pergi kemana?" tapi Ra Im tidak mendengarkan teriakan Joo Won.
Gil Ra Im menghentikan Yoon Seul dan mengingatkan Seul tentang pertemuan mereka sebelumnya. Seul, "Kau mengenalku?" Tapi Ra Im yakin kalau Seul sedang berpura-pura tidak ingat padanya, "Apa kau benar-benar tidak mengenaliku?"
Seul berkeras, "Aku tidak tahu. Siapa kamu?" Ra Im, "Aku adalah orang yang mendapatkan kembali tas temanmu!" Yoon Seul berusaha mengingat dan terkejut, "Tas...? hah" Ra Im, "Ya....itu aku. Aku rasa dunia ini benar-benar kecil" Ra Im tersenyum dan Seul juga tersenyum kecut.
Seul berusaha menyangkal, "Aku rasa kau sudah salah orang" Ra Im kesal, "Apakah aku memaksa kamu untuk mengatakan 'meminta maaf adalah yang paling mudah?' Apakah orang-orang kaya biasanya seperti itu? Karena kamu, temanku yang sudah bekerja keras selama 5 tahun hampir saja kehilangan pekerjaannya!
Kamu harus menepati janji karena kita sudah sepakat untuk berdamai. Tapi kamu berani menghubungi mall?! Apa kau senang dengan cara hidup seperti itu? Apa menurutmu itu baik?"
Joo Won yang sejak tadi mendengarkan percakapan keduanya, berteriak, "Hentikan! Apa yang kau lakukan di tempat umum?"
Joo Won berusaha membela Seul, Ra Im merasa kecewa dengan sikap Joo Won, "Jangan mencampuri urusan orang tanpa mengetahui masalahnya"
Joo Won, "Aku sudah mendengar penjelasannya dari Min Ah Young. Aku lebih mengetahuinya daripada kamu! Jangan membuat keributan, dan kau harus meminta maaf pada gadis ini"
Ra Im kaget kenapa harus dia yang minta maaf pada Seul.
Joo Won, "Orang-orang yang memasuki ruang VIP mendapatkan hak untuk memasuki ruangan setelah menghabiskan lebih dari $100.000 setahun. Karena kamu, hak pelanggan diabaikan!" Ra Im kecewa dan berkata, "Mari kita asumsikan bahwa kau itu benar! Apakah begitu salah karena aku memasuki ruang tunggu? Apa yang aku lakukan! mengkhianati negara?"
Joo Won, "Pernahkah kamu mendengar pepatah, 'Dia yang akan mencuri pin akan mencuri sapi?" Ra Im memandang Joo Won tidak percaya dan menghela nafas. Seul merasa di atas angin, "Jika aku tahu hal itu akan berubah dengan cara ini, aku akan lebih bersabar. Kadang, aku membenci diriku yang tidak dapat mentolerir hal-hal yang tidak masuk akal"
Joo Won pada Seul, "Kau tidak perlu merasa kesal, Kau juga harus minta maaf. Seperti halnya, jika kau mengatakan akan mengubur kapak, kau harus melakukan hal itu! Janji adalah janji!" Seul berkata kalau dia tidak pernah membuat janji itu.
Joo Won, "Aku pikir dia yang menemukan dan mengembalikan tas teman kamu?" Seul, "Itu tidak seperti bahwa dia menemukan tas-ku, iya kan?" Ra Im meledak, "Kamu masih tidak bisa mengerti?" dan sangat ingin memukul Seul, tapi Joo Won berusaha mencegah.
Tiba-tiba seseorang datang, "Kalian berdua! Tolong tinggalkan kami sebentar. Ku mohon, lakukan untukku, Nona Gil Ra Im" Oska datang dan mengejutkan mereka bertiga.
Akhirnya Ra Im dan Joo Won pergi, Joo Won bertanya apakah Ra Im masih marah? tapi Ra Im tidak mengatakan apapun bahkan seperti tidak mendengar pertanyaan Joo Won.
Ra Im, "Bagaimana seseorang bisa seperti itu?" Joo Won mengetahui bahwa ini akan terjadi, "Aku tidak memihak siapapun! Aku berada di sisi yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsipku"
Ra Im, "Orang seperti apa yang menghabiskan $100.000 pada departemen store, setiap tahunnya? Apa perbedaan besar antara aku dengan mereka?" Joo Won, "Bahkan jika aku katakan, Kau tidak akan mengerti" Ra Im tersinggung dan meminta Joo Won untuk menjelaskan, sementara Dia akan mencoba untuk mengerti.
Joo Won, "Ada berapa banyak yang kau miliki di rekening bank?" Ra Im menjawab tidak banyak. Joo Won, "Itulah perbedaannya! Kau tahu, tapi mereka tidak tahu berapa yang mereka miliki di rekeningnya. Saldo mereka terus meningkat setiap detik, di tingkat nasional ataupun luar negeri.
Lalu, apa kau tahu suatu kelompok sosial orang-orang, yang tergantung pada distribusi dan perbedaan pasokan perekonomian? Ini Adalah kelas sosial!
Menghabiskan $100.000 setahun, mereka hanya menginginkan 2 hal! Ketidakadilan dan diskriminasi! Bahkan jika mereka tidak dapat mendominasi atau ditendang keluar, setidaknya, mereka menginginkan pemisahan. Itulah kesadaran dan akal sehat mereka!"
Ra Im, "Apakah kamu seperti itu juga?" Joo Won hanya berkata, "Tidak ada alasan bagiku untuk tidak seperti itu!"
Ra Im mengerti dan kemudian mengalihkan pembicaraan dan meminta Joo Won untuk menemukan kunci motornya, dan Ra Im akan mengambilnya setelah pulang ke Seoul.
Jong Soo datang mendekat dan Ra Im terkejut juga menjadi tegang. Jong So heran karena seharusnya Ra Im tidak berada di Jeju. Joo Won juga menjadi heran karena dia tahu kalau Ra Im tidak datang untuk keperluan syuting video musik.
Jong Soo, "Apa yang terjadi? Bukankah aku meminta-mu untuk tetap di Seoul! Kenapa kamu ada di sini?"
Ra Im bingung, "Anda bisa memarahi saya! Saya tidak harus disertakan! Saya hanya akan melihat aksi mobil. Tidak, saya hanya ingin membantu. Jangan meminta saya untuk pergi"
Jong Soo, "Jadi maksudmu, kamu diam-diam mengikuti kami ke sini?"Ra Im berkata kalau dia mendapatkan tiket pesawat gratis. Joo Won tertawa, mendengar penjelasan Ra Im pada bosnya.
Jong Soo bertanya dimana Ra Im akan tinggal dan Ra Im mengatakan kalau dia tinggal di sauna yang jaraknya hanya 20 menit dari tempat mereka saat itu. Jong Soo marah, "Kenapa kau begitu sembrono? Kau hanya memiliki sedikit pengalaman, kenapa kamu mengabaikan perintahku?!
Aku akan melihat lokasi selama 2 jam, tunggu di kamarku! Kita perlu bicara hari ini" dan Jong Soo menyerahkan kunci kamarnya pada Ra Im.
Ra Im sangat senang dan itu membuat Joo Won heran, "Apa itu sesuatu yang membuatmu begitu gembira? Ketika seorang pria menginginkanmu tinggal di kamar hotelnya?" Ra Im berjalan meninggalkan Joo Won dengan perasaan gembira, "Ini benar-benar angin di Jeju"
Joo Won kesal mengetahui kalau Ra Im tinggal di sauna, tapi ternyata Joo Won juga tidak mendapatkan kamar yang biasa dia pakai, karena dipakai oleh Oska. Bahkan Joo Won hampir saja tidak mendapatkan kamar, karena syuting video musik Oska, banyak penggemar Oska yang menginap di hotel itu.
Oska heran dan bertanya, bagaimana Seul tahu kalau Oska ada di Jeju. Yoon Seul mengatakan kalau penggemar Oska sangat mudah mengetahui keberadaannya, dan itu bukan hal yang sulit.
Oska, "Apa ada alasan untuk kita bertemu?"
Yoon Seul, "Tidak ada, jadi aku membuatnya"
Oska, "Oh....Joo Won?! Aku dengar kalian dijodohkan melalui kencan buta?"
Yoon Seul, "Kamu tahu? Ini terlihat seperti kami akan segera membicarakan tentang pernikahan kami!" Oska penasaran mengenai apa yang dipikirkan Yoon Seul tentang sepupunya itu.
Seul, "Dalam 1% laki-laki teratas, Dia adalah 1% dari mereka. Dia adalah pria yang aku inginkan. Tapi aku katakan padamu, aku datang untuk Choi Woo Young, bukan untuk Kim Joo Won" dan mengatakan pada Oska bahwa mereka akan menjadi keluarga, dan tidak perlu merasa tidak nyaman. Oska berkata kalau itu tidak akan mudah, tapi Seul bilang kalau mereka sudah tidak ada hubungan lagi, "Bukankah kita tidak saling mencintai? Itulah yang aku pikirkan"
Seul menanyakan wanita yang bersama Joo Won, yang menurutnya berada di bawah level mereka. Oska, "Dia bukan tamu Joo Won, tapi dia tamu-ku" Seul tidak percaya. Oska menegaskan kembali, "Dia adalah tamu-ku. Tidakkah kamu mengerti?! Dia adalah wanita yang aku lihat"
Seul, "Kamu bohong, dia bukan tipemu!"
Oska yang sangat kesal juga sedih berkata, "Apa kamu pikir kamu adalah tipeku?!" Yoon Seul terpana.
Oska pergi meninggalkan Yoon Seul, dia mengingat saat masih bersama Seul dan melamarnya. Makan malam romantis, bunga dan bahkan cincin yang dipersiapkannya, semua sia-sia.
Oska saat itu, "Kamu adalah tokoh utama dalam lagu-lagu ku, tapi mulai sekarang, aku tidak mau kamu menjadi tokoh utama dalam lagu-ku lagi. Jadilah tokoh utama dalam hidupku!"
Yoon Seul saat itu, "Aku merasa kasihan. Kamu adalah bintang yang gagal, tapi masih ingin menikah denganku?! Bagaimana mengecewakannya, selebriti yang berkencan dengan seseorang hanya untuk kesenangan, akan menikahi mereka? Tidak tahukah kamu, kalau aku sangat selektif dalam memilih calon pendamping?! Aku sakit dan lelah karena kamu, jadi kamu harus menunggu sedikit. Lalu, kita bisa putus dengan cara yang lebih baik" Oska terluka dan sangat kecewa.
Oska mendatangi Joo Won dan menggedor pintu kamar hotel dengan keras. Joo Wom keluar, "Apakah jarimu rusak?"
Oska, "Jika tidak ada yang kamu lakukan, mari kita pergi mencari keringat. Bagaimana dengan MTB? Semua peralatan masih ada di tempatnya" Joo Won tidak mau karena merasa akan dingin, tapi berkata agar Oska mengembalikan kamarnya. Oska, "Jika kamu menang, aku akan keluar dari GangNam" Joo Won kaget dan tidak percaya. Oska, "Aku serius, kamu bisa menggunakan rumah EChun sendirian. Aku akan mengembalikan kamarmu juga"
Joo Won, "Yang kamu inginkan sangat buruk, sedangkan kamu datang dengan penuh tenaga?"
Oska, "Gil Ra Im" Joo Won tersenyum, "Jangan bercanda" Oska meyakinkan, "Aku tidak bercanda, aku benar-benar membutuhkannya. Apa kamu tidak punya kepercayaan diri?"
Akhirnya Joo Won menyetujui dan mereka menyiapkan perlengkapan MTB. Ra Im mendengar percakapan mereka saat melakukan persiapan, dari kamar Jong Soo.
Oska berkata kalau dia menang, maka Joo Won tidak boleh mengganggunya dengan Ra Im. Joo Won mengatakan kalau Ra Im bukanlah tipe Oska.
Oska, "Ini bukan karena kamu tidak mengenalnya? Kamu tidak bisa melupakan apapun untuk satu wanita, tapi aku bisa melupakan semuanya. Wanita tahu secara naluriah, terutama gadis miskin" Joo Won menatap Oska dengan tajam, "Aku tidak akan membuatnya mudah untukmu!" Oska juga berkata kalau dia tidak akan kalah, apalagi dia sangat membutuhkan gadis ini.
Mereka bersiap pergi, tiba-tiba Ra Im datang dan meminta untuk ikut balapan.
Joo Won tidak setuju, tapi Ra Im berkata kalau dia mengetahui cara balapan dan apalagi akan dilakukan bersama Oska. Oska setuju, "Tapi dalam kasus ini, kami membuat taruhan dan menempatkan hal-hal tertentu yang dipertaruhkan, apa tidak apa-apa?"
Ra Im senang karena sebenarnya dia juga punya keinginan untuk diminta dan akan berusaha untuk menang. Oska, "Itu pemikiran yang bagus. Apa yang kamu inginkan?"
Ra Im, "Jika saya menang, tempatkan saya di video musik!" Oska berkata kalau hanya itu, akan sangat mudah Ra Im bertanya, "Apa yang kalian pertaruhkan?" Joo Won memotong, "Bagaimana denganmu? Apa yang akan kamu pertaruhkan?" Ra Im hanya memandang Joo Won.
Ketiganya sampai di lokasi untuk memulai balapan, dan Oska menjelaskan kalau balapan berakhir di dermaga.
Joo Won mengatakan pada Ra Im kalau tidak ada jalan beraspal di lintasan yang akan mereka lalui, "Jika kamu mencoba untuk mengambil jalan pintas melalui hutan, kamu tidak akan dapat keluar" Ra Im berpikir kalau Joo Won mengatakan semua itu agar Ra Im tidak berani melalui jalan di hutan.
Joo Won, "Aku mengatakannya padamu karena aku mengkhawatirkanmu! Kamu benar-benar bisa melakukannya (balapan) ?" Ra Im, "Jika aku katakan aku tidak bisa lalu apa kamu akan menggendongku di punggung saat naik sepeda?"
Joo Won, "Aku akan memelukmu sehingga aku bisa memandang wajahmu" dan itu membuat Ra Im salah tingkah. Mereka memulai balapan dan Ra Im turun lebih dulu.
Trek yang dilalui benar-benar sulit, Joo Won dan Oska menyalip Ra Im dan jarak mereka berdua dengan Ra Im lumayan jauh. Joo Won dan Oska bersaing ketat, keduanya juga saling senggol. Mereka sampai di hutan yang jalannya bercabang. Karena terus saling menyalip, tanpa sengaja Joo Won menyenggol plang yang menunjukkan arah jalan ke pantai, sehingga plang mengarah ke sisi jalan yang satunya, yaitu ke hutan.
Gil Ra Im yang tertinggal cukup jauh, sampai di jalan yang bercabang itu dan dia mengarah ke hutan.
Joo Won dan Oska sudah mendekati garis finis di dermaga. Joo Won gelisah karena tidak juga melihat Ra Im di belakangnya, dia terus menoleh berusaha melihat ke belakang. Tapi Ra Im tidak muncul juga.
Di dermaga sudah menanti sekertaris Kim dan asisten Oska. Keduanya bersiap di garis finis karena melihat bos mereka sudah mendekat.
Joo Won yang sudah ada di depan tiba-tiba saja berhenti, "Ra Im, apa yang terjadi? Gil Ra Im, kamu mendengarku? Tidakkah kamu mendengarku?!" Joo Won panik dia bicara melalui radio, sementara Oska sangat senang karena dia yang menang.
Oska mengira kalau Joo Won berakting karena dia kalah, Joo Won berkata kalau dia mendengar Ra Im berteriak.
Oska mencoba bicara melalui radionya dan memanggil Ra Im beberapa kali. Lalu Oska mendengar teriakan juga. Joo Won semakin panik, tapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya mereka berpencar untuk mencari Ra Im dan juga untuk meminta bantuan.
Joo Won kembali ke hutan, dia terus berteriak memanggil nama Ra Im. Joo Won berhenti dan mencoba menghubungi Oska, ponselnya tidak ada sinyal dan dia menggunakan radionya. Ternyata Oska juga belum menemukan Ra Im, dan Oska sudah mencari di sepanjang pantai, tapi tetap tidak ada tanda-tanda adanya Ra Im. Sementara sekertaris Kim meminta bantuan tim SAR.
Joo Won terus mencari dan memanggil nama Ra Im berulang-ulang. Saat sampai di jalan bercabang di hutan, Dia terkejut melihat plang penunjuk arah pantai yang ternyata menunjuk ke arah hutan. Joo Won berpikir sesaat, dan melangkah ke arah hutan.
Joo Won masuk ke hutan, dan terus berteriak memanggil nama "Gil Ra Im". Joo Won sedikit terkejut dan takut melihat sekawanan burung yang terbang rendah di atas kepalanya. Tiba-tiba Dia melihat sesosok bayangan hitam dan itu membuatnya takut. Joo Won berusaha mendekat, saat bayangan itu muncul, Joo Won benar-benar ketakutan dan terkejut, ternyata itu Gil Ra Im, orang yang dicarinya.
Ra Im melihat Joo Won, merasa heran, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kamu tidak turun?"
Joo Won kaget dan marah, "Apa yang aku lakukan di sini? Apa kamu gila?! Apa kamu ingin membunuh dirimu sendiri? Kamu tidak memiliki kemampuan, lalu kenapa kamu ingin mengikuti pertandingan? Kamu bersikap sombong, tapi kamu bahkan tidak mau mengikuti kami? Kamu tidak tahu kemana harus pergi, lalu kenapa kamu masuk ke dalam hutan?"
Ra Im, "Aku mengikuti arah jalannya, dan berakhir di hutan. Apa yang harus aku lakukan ketika jalannya menghilang?"
Joo Won kesal dan bertanya kenapa Ra Im tidak menggunakan ponselnya dan berteriak, "Kenapa??" Ra Im malah berkata, "Daerah ini secara keseluruhan terasa sedikit aneh. Ponselku juga walkie-talkie (radio) tidak bekerja di sini! Sepedanya juga rusak, itu mahal kan?!" Raim menunjuk pada sepedanya dan melihat ke arah Joo Won.
Joo Won, "Ini benar-benar menjadi masalah sekarang! Kamu baik-baik saja? Kamu tidak terluka kan?" Ra Im berkata kalau dia adalah pemain aksi jadi dia tidak akan terluka. Ra Im juga bertanya, "Apakah Oska mencari aku juga?"
Joo Won kesal, "Jika dia mencari juga, lalu apa? Huh, setelah membuatku setengah mati, apa yang kamu katakan? Untuk apa teriakan itu?" Ra Im laget dan berkata kalau dia tidak berteriak.
Joo Won lebih kaget, "Aku mendengarmu berteriak 'ahh' dua kali dari radio!" Ra Im berkata kalau dia tidak melakukan itu dan justru menyindir, "Jika sesuatu menakutkan atau kamu merasa takut, kamu akan berteriak, iya kan? Jika aku takut, aku tidak akan repot-repot mengeluarkan radio dan menekan tombol lalu berteriak 'ahh' bahkan sampai dua kali?!"
Joo Won kesal, "Kamu membuatku gila, aku benar-benar mendengar kamu berteriak" Ra Im berkata kalau memang Joo Won mendengar teriakkan, itu jelas bukan dia, "Jika itu aku, Aku akan katakan 'ack' melalui walkie-talkie, lalu aku berkata 'yack'! Bukan kah itu benar-benar lucu dan manis?" Lalu Ra Im berjalan pergi.
Joo Won benar-benar kesal dibuatnya, "Karena selama ini aku selalu menganggapmu lucu, dan sekarang kamu mengatakan hal seperti itu! Kemana kamu akan pergi?!?"
Ra Im, "Di sana ada sebuah restaurant jadi aku akan kesana dan memanggil taksi" Joo Won heran bagaimana ada restaurant di hutan dan menganggap kalau ada yang salah di kepala Ra Im.
Ra Im menunjuk papan, "Lalu apa di atas sana?!"
Papan bertuliskan "Taman Mistik 44 M. Menerima pesanan ayam korea! Musim libur! Menjual ayam muda!"
Akhirnya Joo Won pergi mencari restaurant yang dimaksud. Setelah sampai di tujuan, mereka heran, tempat itu aneh dan sepi. Ada beberapa ayam berjalan bebas di sekitar restauran dan juga minuman-minuman dari bunga yang tampak penuh magis.
Muncul wanita tua pemilik tempat itu, Joo Won berkata kalau mereka berdua tersesat dan mencoba betanya untuk memakai telpon, tapi wanita tua itu memotong, "Ayam panggang $30, ayam rebus $20, apa yang kalian inginkan?"
Joo Won, "Kami tidak benar-benar menginginkan makanan. Kami akan memberi Anda $30 jika Anda......" Tiba-tiba wanita tua itu marah dan melemparkan pisau potongnya. Joo Won dan Ra Im kaget, Wanita itu berkata, "Saya bisa memberikan setengah porsi juga!"
Keduanya masuk ke restoran aneh itu, Ra Im melihat-lihat ramuan minuman anggur dan Joo Won mencoba menggunakan telpon kabel, "Apa yang salah dengan telponnya? Ini tidak bekerja!"
Tiba-tiba lampu papan di depan restoran mati, dan keanehan yang lain-pun muncul. Restoran itu tampak sebagaimana lukisan rumah yang dilihat Joo Won sebelumnya, "Rumah yang Gelap"
Wanita tua itu menyajikan makanan untuk Joo Won dan Ra Im, tapi aneh karena dia hanya memberikan daging ayam pada mangkuk Joo Won dan porsinya sangat banyak, lalu berkata, "Makanlah, ini dibuat dengan cinta" justru membuat Joo Won memandang wanita tua itu dengan takut dan menggeser tempat duduknya menjauh. (hahahaha)
Wanita tua pada Joo Won, "Kamu tidak sedang sakit kan? Mungkin kanker atau leukimia? Seharusnya tidak, kamu masih muda dan kaya" Joo Won semakin heran dan melihat ke arah Ra Im, tapi Ra Im bersikap kalau dia juga tidak mengerti.
Wanita tua pada Ra Im, "Nona....saya senang melihatmu, saya benar-benar senang" Ra Im bingung tapi berkata kalau dia juga senang, "Sepertinya anda suka membuat anggur" Wanita itu berkata kalau itu hanya hobi. Ra Im berkata kalau ayahnya juga punya hobi yang sama dengan wanita itu.
Wanita tua, "Dia (ayah Ra Im) lebih suka minum daripada membuatnya" Ra Im heran. Wanita Itu berkata lagi, "Kamu merasa itu seperti buatan di rumah kan? Kelihatannya kamu sudah belajar minum sejak SMA" Ra Im keheranan, "Bagaimana anda tahu? Saya belajar minum saat masih di SMA dari ayah saya"
Joo Won terkejut, "Apa? Kamu belajar minum sejak kapan? Kamu belajar minum ketika masih di SMA?" Ra Im menjelaskan, "Alkohol buatan rumah? Itu untuk pengobatan.
Semua itu anggur untuk obat?" Ra Im bertanya pada wanita tua, dan Dia menjawab, "Tentu saja, itu anggur pengobatan, Untuk menjaga hidup putriku" Ra Im bertanya, "Putri anda sakit?"
Wanita itu, "Itu nasibnya"
Mereka berdua kembali ke hotel dengan taksi, Joo Won segera mengabari Oska kalau mereka sudah sampai di hotel dan agar tidak khawatir lagi. Ra Im berterima kasih karena Joo Won telah datang untuk menyelamatkannya di hutan. Joo Won, "Jika kamu akan berterima kasih, seharusnya kamu lakukan sejak tadi. Kenapa kamu mengatakannya sekarang, orang tua?"
Ra Im membawa anggur pemberian wanita tua pemilik restoran dan itu membuat Joo Won heran. Tapi Ra Im beralasan kalau anggur itu baik untuk kesehatan dan dia memberikan satu pada Joo Won. Joo Won tidak mau, tapi Ra Im berkata, "Itu bukan untukmu, tapi untuk Oska"
Joo Won kesal, "Apa yang kamu katakan?" dan mengambil anggur itu dari tangan Ra Im, "Aku yang menyelamatkanmu kenapa dia yang mendapatkan ini?"
Ra Im, "Kamu bilang tidak mau, jadi aku akan memberikannya untuk Oska. Kembalikan padaku!" Akhhirnya keduanya berebut anggur itu.
Karena asyik berebut, Ra Im menabrak tubuh seseorang, ternyata Im Jong Soo yang menatap keduanya dengan tajam, "Aku berkata agar kamu menunggu di kamarku" Ra Im bingung dan mengatakan kalau dia baru saja pergi.
Jong Soo, "Pergi kemana? Kenapa kamu datang ke sini? Apa kamu merasa bosan di Seoul, jadi kamu datang untuk bermain?"
Ra Im, "Ini tidak seperti itu!"
Jong Soo, "Apa yang tidak? Ikuti aku!"
Joo Won, "Tunggu! Dari apa yang aku tahu, tidak ada kamar yang tersedia hari ini. Apa kamu akan mengatakan padaku kalau kalian akan berbagi kamar?"
Jong Soo, "Keluarga kami tidak membedakan pria dan wanita dan akan berbagi dalam satu kamar. It bukan hal yang aneh untuk kami" Jong Soo pergi dan Ra Im mengikutinya di belakang.
Joo Won berteriak, "Itu aneh! Itu benar-benar aneh!" tapi keduanya tidak peduli dan meninggalkan Joo Won yang terlihat sangat khawatir.
Ra Im menjelaskan pada Jong Soo kalau dia tidak sedang bermain. Jong Soo, "Apa aku idiot? Atau aku melakukan ini karena aku tidak mengingikan kamu sukses? Kamu tidak memulai sebelumnya? Kenapa kamu menginginkan pekerjaan berbahaya ini?"
Ra Im, "Jika saya takut akan terluka, saya tidak akan memulai pekerjaan ini. Ini bukan mengenai kemampuan, saya hanya tidak mau terlalu dilindungi karena saya seorang perempuan"
Jong Soo, "Jika kamu tidak mau dilindungi karena kamu perempuan, maka carilah pekerjaan lain atau cari tim yang lain. Aku akan tetap melindungi kamu sampai aku mati!" Ra Im menatap Jong Soo heran dan penuh tanya.
Jong Soo meminta anak buahnya untuk pergi ke kamar mereka untuk mengambil barang-barang mereka dan segera kembali setelahnya.
Anak buah Jong Soo pergi dan Jong Soo berkata pada Ra Im, "Pergi ke kamar mereka, aku tidak ingin melihatmu sekarang"
Joo Won datang, Ra Im dan Jong Soo melihat dengan terkejut. Jong Soo, "Apa yang kamu inginkan?"
Joo Won, "Pria dan wanita dalam satu kamar, mungkin itu tidak apa-apa bagi anda, tapi tidak bagiku.
Kamarku kosong jadi mari pergi" berkata pada Ra Im. Jong Soo, "Dia anggota timku" Joo Won, "Aku adalah orang yang menangani tim anda, departemen store-ku dan yang lainnya"
Jong Soo tidak mengerti, Joo Won melanjutkan, "Jika kamu tetap ingin berada dalam suasana yang tidak nyaman, aku tidak akan menganggumu. Aku hanya menawarkan kamarku yang kosong, aku bisa berbagi dengan Woo Young!"
Jong Soo, "Apa yang dia bicarakan adalah mengenai Perjalanan Romantis dengan Oska atau sesuatu yang lain?" Ra Im membenarkan. Jong Soo, "Waktu itu, kamu mendapatkan hadiahnya untuk gambar itu?" Ra Im heran.
Jong Soo, "Aku malakukan hal yang bodoh, tidakkah aku?"
Ra Im, "Jadi semua itu anda yang melakukan?"
Jong Soo, "Kenapa kamu tidak pergi?" Ra Im berniat untuk tetap memakai kamar teman-temannya, Joo Won menatapnya penuh tanya, sementara Jong Soo juga heran dan menatap Ra Im memberi perintah.
Akhirnya Ra Im pergi ke kamar Joo Won dan Joo Won mengikutinya dengan terus bertanya, "Apa hubungan kalian berdua? Bahkan jika kalian berada dalam satu kamar, apa tidak akan terjadi apapun? Jika kamu mengatakan bahwa hubungan diantara kalian hanya antara guru dan karyawan magang, Aku tidak bisa dibodohi! Apa dia menyukaimu? Apa kalian berdua pergi keluar?"
Ra Im kesal, "Apa jika kami pergi bersama? Kalaupun aku pergi dengan laki-laki atau berada diadalam dengannya, lalu apa yang akan terjadi dengan semua itu?"
Joo Won hanya mengatakan kalau dia hanya ingin bertanya, tapi Ra Im tidak suka karena itu membuatnya marah.
Ra Im, "Lalu kenapa kamu mengikuti aku kesini? Apa niatmu?" Joo Won berkata kalau Ra Im tahu alasannya mengikuti Ra Im, tapi Ra Im mengatakan kalau dia tidak tahu.
Joo Won, "Kamu mengetahuinya. Jika kamu mencoba melihat kalau perasaanku bisa berubah, lalu tidak akan. Aku harus banyak kehilangan untuk seorang gadis. Sekarang aku sudah menjelaskannya, biarkan aku memelukmu!" Ra Im kesal dan tidak mengerti.
Joo Won, "Seperti yang kamu katakan, hanya ada dua tipe gadis : tipe yang akan kamu nikahi dan tipe untuk bersenang-senang lalu putus. Tapi kamu berada di antara kedua tipe itu. Jadi biarkan aku memelukmu sehingga aku bisa mengetahuinya"
Ra Im, "Lalu apa yang terjadi jika kamu memeluk-ku dan kamu menyukainya? Apa yang akan kamu lakukan?"
Joo Won, "Aku akan membuat hidupmu benar-benar berbeda dari yang sekarang?"
Ra Im, "Apa aku akan menjadi cinderela?"
Joo Won, "Tidak, 'Putri Duyung kecil'. Gil Ra Im akan selalu terjebak di antara dua dunia. Setelah kamu hidup sebagai orang yang tidak terlihat, menghilanglah dariku seperti gelembung. Ini adalah hal yang lumrah untuk pria seperti diriku"
Ra Im sangat terluka dengan kata-kata Joo Won lalu dia menamparnya.
Joo Won menatap Ra Im tajam, "Pikirkan hal ini baik-baik dan biarkan aku mengetahuinya!" lalu Joo Won pergi membawa tasnya keluar dari kamar Ra Im. Sementara Ra Im hanya diam dan menahan tangis.
Ra Im masih terus memikirkan semua yang dikatakan Joo Won padanya, dia benar-benar terluka. Seniornya datang dan mengatakan kalau direktur video musik Oska ingin menemuinya, seniornya juga mengatakan kalau Jong Soo tidak mengetahui hal ini. Ra Im bergegas menemui sang direktur.
Ra Im mencoba untuk memperkenalkan diri pada direktur video musik Oska, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui kalau direktur itu adalah Yoon Seul si wanita sombong itu.
Yoon Seul juga terkejut, "Kamu benar, dunia ini benar-benar kecil! Aku ingin tahu apa yang sedang kamu lakukan, apa kamu bagian dari tim Direktur Im?" dan Ra Im mengiyakan. Yoon Seul menyindir kalau Ra Im pandai berbicara dan lebih sopan setelah dia mengetahui dengan siapa dia bicara.
Seul, "Apa yang bisa kamu lakukan?' Ra Im, "Kebanyakan semuanya"
Seul, "Kamu bisa melompat dari lantai 63?" Ra Im sedikit kesal dan menjawab, "Saya bisa melompat dari itu, tetapi saya akan mati" Seul tersenyum, "Jadi begitu!
Saya bertanya-tanya, seberapa hebat orang yang berkencan dengan Woo Young? Apa dia memperlakukanmu dengan baik?"
Ra Im, "Karena dia orang baik......"
Seul memotong, "Jadi baru permulaan. Aku akan memberitahu kamu apakah kamu bisa bekerja untukku atau tidak nanti. Aku harus pergi ke pertemuan" lalu Seul pergi begitu saja, sementara Ra Im menghela nafas menahan diri.
Oska, "Apa artinya ini? Mengapa kamu ada di sini? Kamu tidak mendengarnya?" bertanya keheranan pada Yoon Seul.
Yoon Seul berdiri dan memperkenalkan diri sebagai direktur pembuatan video musik untuk Oska, bahkan Seul memperkenalkan rekan kerja yang lain pada Oska.
Seul, "Saya menebak kalau kamu belum mengetahui berita terbaru. Saya benar-benar bagus pada pekerjaan ini"
Oska, "Tidak peduli seberapa bagusnya anda, aku tidak akan melakukannya" lalu Oska pergi dengan perasaan sakit dan kesal, dia menelpon managernya, "Dimana kamu? Aku bertanya dimana kamu?!"
Seul pada Jong Soo, "Saya pikir anda harus mempersiapkan diri, kelihatannya kita akan terluka"
Jong Soo, "Sebelum kita terluka, sepertinya dialah orang yang sudah terluka"
Seul, "Saya pikir anda hanya memiliki tubuh yang bagus, tampaknya anda bisa membaca orang juga. Apa karena anda berasal dari luar negeri?"
Di kamarnya, Oska sangat gelisah menunggu direktur Choi Dong Gyu. Saat orang yang ditunggu datang, Oska lansung bertanya dengan kesal, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana kamu melakukan ini padaku tanpa membahasnya dulu?"
Dong Gyu beralasan bagaimana dia bisa membahas masalah ini jika Oska sendiri tidak mau menerima telponnya waktu itu. Oska tetap tidak mau mengerti kenapa Dong Gyu melakukan ini padanya.
Dong Gyu, "Lalu apa yang harus aku lakukan jika tidak ada satupun direktur yang mau bekerjasama dengan kita? Kamu pikir aku melakukannya karena aku menyukai ini?
Ini semua karena kamu mengacaukan seluruh jadwal sialan kamu!"
Oska, "Baik, aku akan membiarkan kamu melakukan apapun yang kamu mau dengan jadwalnya. Aku tidak mau melakukan ini. Ini tidak seperti aku harus menghasilkan uang, album? Tidak harus terburu-buru. Aku tidak mau melakukannya, lagipula aku tidak terlalu menyukai lagunya"
Dong Gyu sangat kesal, tapi Oska berkata kalau sepertinya Dong Gyu belum benar-benar mengenalnya dan meminta dia kelur dari kamarnya. Tepat saat Dong Gyu keluar, Joo Won masuk membawa barang-barangnya, "Aku akan tidur disini malam ini" Oska kaget dan berteriak, "Hey....apa yang kamu lakukan?!"
Kedua sepupu ini, akhirnya tinggal dalam satu kamar. Mereka larut dalam pikirannya masing-masing.
Oska tidak tahan dan bangkit, lalu melihat tas Joo Won yang berisi anggur ramuan dari wanita pemilik restoran misterius, "Apa ini? Alkohol?"
Joo Won tersadar dari lamunannya dan segera bangun menghampiri Oska, "Jangan sentuh itu! Ini milikku" dan merebut anggur itu dari tangan Oska. Itu membuat Oska kaget dan penasaran, tapi Joo Won hanya berkata kalau Oska ingin minum maka dia bisa mendapatkannya di ruang servis.
Oska ingin tetap meminumnya, tentu Joo Won tidak mengijinkan. Joo Won menanyakan bagaimana Oska bisa mengenal Yoon Seul. Oska berkata kalau dia tidak ingin membicarakan hubungan antara dia dan Yoon Seul.
Joo Won, "Hubungan seperti apa yang kamu tidak ingin membicarakannya denganku?" Joo Won semakin penasaran. Oska hanya berkata kalau Yoon Seul itu anti fans-nya Oska, Joo Won tidak percaya.
Joo Won duduk di depan ruang kamar hotelnya sambil memandangi botol anggur itu, sementara di sauna, Gil Ra Im juga melakukan hal yang sama.
Akhirnya keduanya meminum anggur itu. Keanehan mulai terjadi, alam menjadi tidak tenang. Joo Won dan Ra Im perlahan menghabiskan isi botol anggur misterius itu.
Paginya, Ra Im terbangun dan melihat Oska tertidur di sampingnya.
Suara hati Ra Im, "Apa ini? Aku sedang bermimpi. Ini benar-benar mimpi yang manis!" Dan dia tersenyum senang.
"Oska ada dalam mimpiku juga. Tangannya.....ah, aku tidak tahu" Ra Im benar-benar bahagia, dan tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
Di sauna, tubuh Ra Im mulai terbangun. Dia melihat para wanita yang tidur di sebelahnya, suara hati Joo Won, "Orang ini....apa yang.....apa yang dia lakukan? Mimpi macam apa ini?" merasa bahwa dia belum benar-benar bangun dan merasa sedikit kesal.
Kembali ke kamar Joo Won dan Oska, tangan itu mulai menyentuh tangan Oska, "Apa ini benar-benar mimpi? Ini seperti nyata!" lalu Oska yang masih tidur melepaskan tangannya dari genggaman tangan Joo Won.
Barulah dia sadar dan merasa terkejut, itu bukan mimpi. Dia buru-buru bangun hingga terjatuh dan baru menyadari keanehan ini, Ra Im bingung, "Apa ini? Apa yang terjadi?" dan lebih terkejut saat melihat tubuhnya "hah!!"
Di sauna, Joo Won benar-benar bangun dan segera bangkit saat menyadari ada yang salah dengannya, "Tempat apa ini?" lalu para wanita terbangun mendengar teriakan Joo Won dan bertanya, "Kenapa kamu begitu berisik pagi-pagi begini, Nona?"
Joo Won bingung, "Nona? Siapa? Aku?!" dan menepuk dadanya. Joo Won sangat terkejut saat menyentuh dadanya.
Joo Won dan Ra Im bertukar tubuh. Keduanya shock!!!
"Aghhh...!!!!"
SG 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar