Kamis, 11 November 2010

Baek Seung Jo's Diary 3

Alih bahasa ke bahasa Inggris oleh reena29shadow



Sepertinya aku mulai terbiasa hidup bersama anak ini setelah satu bulan, tidak, atau seharusnya aku berkata bahwa aku sudah terbiasa mendapatkan masalah karena dia? Ke Ke Ke!

Karena sekolah, maka pertemuan kami menjadi lebih sering.


Suatu hari aku terburu-buru ke kamar mandi karena sakit perut, tapi hanya bisa mendengarkan dia yang sedang bernyanyi di balik pintu.

Tidak bisa berbuat apa-apa tapi mengherankan apa yang sedang dia lakukan disana, kenapa tidak keluar juga? Benar-benar….

Jadi mulai hari ini,

Aku bangun lebih pagi dari dia untuk bisa menggunakan kamar mandi lebih dulu,

Ini benar-benar menyebalkan!


Mengapa sikat giginya bersebelahan dengan sikat gigiku?

Bahkan Eun Jo merasa tidak senang dengan hal ini.

Karena aku mendengar tentang tempat sikat gigi bersama, menimbulkan perasaan yang sangat aneh di masa lalu,

Itu membuatku mulai merasa asing sekarang.


Anak ini yang melambaikan tangannya mengatakan, “Hallo!” tidak mengetahui alamat rumah kami.

Jika aku bersikap seakan tidak tahu, dan tidak menyapanya, pasti aku akan mendengarkan omelan mamaku.

Jika aku tidak berangkat ke sekolah bersamanya, aku akan mendengarkan omelan mamaku.

Jika aku kembali dan tidak berjalan dengannya melewati tengah malam, aku akan mendengar omelan mamaku.

Karena anak ini, aku harus mendengar semua omelan yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya, apakah dia tahu hal ini!

Nona Pembuat Masalah Oh Ha Ni!


Suara pertengkaran dia dengan Eun Jo,

Suara gaduh berlari menaiki dan menuruni tangga,

Suara dia yang sedang berbicara dengan ibu,

Karena semua suara itu, rumahku dalam kekacauan.

Tapi suara Oh Ha Ni itu, yang paling menusuk telingaku.


Begitukah?

Sejak kapan, sedikit demi sedikit, bocah ini mulai terasa seperti keluarga sendiri?

Saat dimana aku tahu bahwa anak ini mencoba menjahiliku.

Aku tak bisa apa-apa, tapi mencubit wajahnya,

Saat aku mencubitnya, aku merasa sedikit panik,

Tidak mudah bagiku untuk bersentuhan dengan yang lain,

Tapi kenapa aku mengulurkan tanganku dengan begitu alami.

Seperti mulai menerima lelucon Eun Jo?


Saat menjerit kesakitan, ekspresinya berubah jadi jelek,

Tapi pada satu momen ini, aku sebenarnya berpikir kalau dia sedikit lucu.

“Pu” takut kalau aku akan tertawa,

Aku cepat-cepat berbalik pergi untuk membuat batas diriku darinya,

Dan sungguh pada kejadian ini, aku merasakan hati kami dekat kembali.


Merasa seolah angin musim gugur yang dingin berhembus.


Ketika aku memutuskan untuk menggendong Oh Ha Ni, Bong Joon Gu melakukannya lebih dulu, tidak tahu mengapa tapi aku merasa sedikit marah.

Sudah pasti aku tidak punya rencana untuk menggendongnya.

Tidak peduli apapun, aku tetap berpikir bahwa Ha Ni,

Yang mengacau hidupku jadi sangat menyebalkan.

Momen ketika aku melihat dua dari mereka yang saling memeluk bersama, ketika mereka memenangkan tarik tambang,

“Apa ini, situasi macam apa ini?”

Hatiku sedikit terluka.

Kenapa? Hati merasa seolah terikat oleh sesuatu, seperti saat ada petir di langit musim panas, suasana hati menjadi kelabu tiba-tiba saja.

Ini semua tidak ada hubungannya denganku!

Ini pertama kalinya, bekerja keras untuk sesuatu.


Ketika melihat Bong Joon Gu yang berteriak hingga ke paru-parunya karena kemarahan dia,

Suasana hatiku tidak apa-apa, tapi berubah jadi lebih baik.

Inilah kepala labu Oh Ha Ni yang memberikan tongkatnya padaku,

Meskipun yang dilakukannya tidak masuk akal,

Tapi hati masih tetap sama,

Kenapa itu membuatku merasa sangat baik?


Baru-baru ini, ketika kami bertemu satu sama lain tapi bersikap seolah tidak saling melihat,

Aku tidak tahu kenapa,

Tapi terasa seperti sesuatu memegang erat hatiku.


Ha Ni yang kesakitan kakinya berjalan menuju ruang tamu, wajahnya memerah, berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal, meski dia tidak melakukannya dengan baik.


Mama hanya pergi ke sekolah dan itu membuatnya sangat bahagia,

Tersenyum dan berkata bahwa dia sangat beruntung,

Membuatku berpikir tentang hari-hari sepi yang telah dilaluinya tumbuh tanpa seorang ibu,

Ini membuat hatiku tiba-tiba terasa sakit.

Sebelum aku mengenalnya, bagaimana dia menjalani kehidupannya?


“Bi, Bi, Bong, Bong” Dia mengayunkan tangannya, menggoyangkan pantatnya, menari, tapi mengapa anak ini terlihat lucu?


Pagi hari, ketika dia mengenakan kostum Bong Bong yang aneh, berkeringat tapi tetap bersorak untuk yang lain, tidak peduli apapun, dia akan melakukan yang terbaik darinya membuatku mulai merasa bahwa dia sangat lucu.

Saat dimana aku tidak menyadari, hatiku melangkah naik satu tingkat.

“Sangat lucu!” tapi hatiku sekali lagi dapat menguasai sisi akal sehatku.

Aku berkata, “Pergilah ke bawah untuk membantu!”

Meskipun aku ingin menyuruhnya beristirahat dikarenakan kakinya, tapi bagian diriku yang lain memintanya untuk membantu mama.

“Jika kamu tidak mau mengakhiri hidupmu di rumah ini!”


Terima kasih Tuhan, dia tidak menyadarinya.

Aku sedikit mencair, hatiku yang beku ini.



diary 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar