Seorang pemuda berpakaian serba putih, sedang menikmati keindahan sebuah taman. Dia mencium setangkai bunga.
Pemuda itu melihat seorang gadis yang sedang tidur di bawah pohon. Lalu dia menghampiri sang gadis dan menciumnya.
Saat gadis itu membuka mata, yang dilihatnya hanya seekor kuda putih. Gadis itu mengikuti si kuda putih. Kuda itu menghilang, kemudian bunga-bunga muncul bermekaran. Tiba-tiba pemuda yang tadi ada di hadapan sang gadis. Sebuah kelopak daun jatuh di atas pundak sang pemuda. Mereka berpandangan dan pemuda itu tersenyum manis pada gadis ini. Saat mereka akan berciuman...
Oh Ha Ni ketiduran di bangku taman sekolah. Hampir terlambat, Oh Ha Ni terbangun dari mimpinya dan segera berlari ke kelas.
Di kelas 3-7, Guru Kang Yi sedang mengajar anak didiknya. Tidak ada satu siswa-pun yang serius belajar, salah satu di antaranya adalah Oh Ha Ni. Bong Joon Gu hanya melihat ke Ha Ni saja dan bahkan ada yang tidur di kelas.
Guru Kang Yi menjelaskan betapa susahnya mengajar kelas 3. Belajar memang tidak mudah tapi sebagai pelajar seharusnya mereka belajar dan mendengarkan guru dengan benar.
Di kantin sekolah saat istirahat makan siang, Ha Ni dan kedua sahabatnya, Jung Joo Ri dan Go Min Ah sedang asyik mengobrol. Diiringi grup ‘bye-bye see’ (nama band di sekolah itu ) yang sedang berlatih menyanyi dan bermain alat musik.
Min Ah menanyakan pada Ha Ni keadaan rumahnya yang baru saja direnovasi. Bahkan Hani dan papahnya belum sempat membersihkan rumah barunya.
Menurut Joo Ri, bahkan Bong Joon Gu masuk klub seni karena Ha Ni.
Min Ah mengomentari
Hong Jang Mi, adik kelas meraka ( gadis yang menyebalkan ) dan teman-temannya masuk ke kantin. Jang Mi membeli minuman di mesin minuman, tapi mesin itu sepertinya rusak dan tidak mau mengeluarkan minuman. Ha Ni ada ide dan mendekati Jang Mi. Ha Ni menempelkan telinganya ke mesin dan mengetuk mesin itu.
Kemudian menjauhi mesin dan bersiap-siap…dan Ha Ni menendang mesin minuman itu. Berhasil lalu minumannya keluar. Jang Mi melongo dan Ha Ni tersenyum senang lalu kembali ke teman-temannya. Tanpa menoleh Hong Jang Mi berterima kasih juga pada Ha Ni, ini membuat kedua teman Ha Ni sebal.
Jang Mi dan teman-temannya membicarakan Baek Seung Jo yang merupakan siswa paling pintar dan jenius di sekolah mereka. Baek Seung Jo selalu mendapat ranking pertama.
Mendengar nama Baek Seung Jo, Ha Ni lalu menceritakan tentang mimpinya pada
Tiba-tiba orang yang dibicarakan muncul dan ini membuat Ha Ni tegang dan salah tingkah.
Baek Seung Jo menuju mesin minuman, Jang Mi datang menghampiri dan menawarkan minuman yang tadi dibelinya pada Seung Jo. Jang Mi bahkan memperkenalkan dirinya.
Seung Jo tidak mempedulikan Hong Jang Mi dan terus mencoba memencet tombol di mesin minuman itu. Jang Mi berkata mesin itu rusak lagi dan memanggil Ha Ni untuk membantu.
Ha Ni bingung, tapi mau tidak mau Hani melangkah ke mesin minuman tanpa menoleh ke Seung Jo. Dan Ha Ni melakukannya lagi, seperti yang tadi dilakukan saat membantu mengeluarkan minuman untuk Jang Mi.
Ha Ni menendang mesin minuman itu, dan…minumannya keluar.
Baek Seung Jo hanya melongo, menatap Ha Ni heran dan seperti tidak percaya. Sementara Hani benar-benar malu dengan apa yang baru saja dilakukannya. Ha Ni berdiri diam saja di dekat mesin.
Seung Jo melangkah pergi tanpa mengatakan apapun, Jang Mi terus saja mencari perhatian.
Joo Ri berteriak memanggil : Oh Ha Ni..,Oh Ha Ni…hanya agar Seung Jo mengetahui bahwa nama gadis ini adalah Oh Ha Ni. Tiba-tiba Seung Jo Berbalik dan melangkah mendekat, Ha ni pikir Seung Jo mungkin akan berterima kasih. Tapi Seung Jo hanya mengambil uang kembaliannya dari mesin dan jalan pergi melewati Ha Ni begitu saja.
Giliran Ha Ni yang bengong.
Di ruang seni, Ha Ni terlihat lesu.
Ha Ni : Ah…memang benar, itu semua karena aku tidak pernah mengungkapkan perasaanku. Karena tidak tahu bagaimana yang aku rasakan, maka dia bersikap dingin. Sekarang aku mengerti.
Aku akan mengungkapkan perasaanku dengan cara yang luar biasa. Tapi bagaimana caranya?!
Ha Ni menjawab : Ooh…boleh juga. Tentu saja
Kemudian Ha Ni menanyakan pendapat Min Ah.
Min Ah : Ketika binatang mengungkapkan perasaannya, mereka menari. Ikan, burung dan juga pinguin dan bahkan drodophila. Ketika mengungkapkan perasaannya mereka menari tarian berpasangan.
Ha Ni membayangkan menari balet dengan Seung Jo, tapi Seung Jo malah mengangkat dan mendorongnya jatuh….aarrgh.
Hong Jang Mi masuk ruang seni dan menyapa Ha Ni. Lalu mulai mengatakan hal-hal yang merendahkan Ha Ni.
Bong Joon Gu dan anggota Bye-Bye See menyusul ke ruang klub seni. Joon Gu membawakan ayam untuk Ha Ni. Justru
Joon Gu datang untuk menjadi model menggambar.
Meskipun sudah merasa sangat lelah, bahkan bermandikan keringat, tapi Joon Gu tetap bertahan pada posenya.
Ini demi Hani, karena Ha Ni melihatnya, sedang membuat gambarnya. Rasa sakit ini bukan apa-apa. Ini adalah pengorbanan untuk orang yang disukai, Kata Joon Gu dalam hati.
Di ruang guru, kepala sekolah meminta guru Song Kang Yi untuk mengajar kelas 3-7 dengan baik. Oh Ha Ni, Joo Ri, Gu Min Ah dan Bong Joon Gu selalu menjadi murid dengan nilai terbawah di sekolah. Itu sangat memalukan, tapi guru Kang Yi tidak terlalu memperhatikan.
Seung Jo masuk membawa buku, Kepala Sekolah langsung membandingkan dengannya yang jenius dan merupakan anak kelas 3-1, anak didik guru Song Ji Oh. Guru Ji Oh terlihat sangat bangga padanya.
Joon Gu selesai menjadi model dan anggota Bye-Bye See segera mendekat menolong Joon Gu yang sudah sangat kelelahan. Jang Mi memeriksa hasil pekerjaan anggota klub.
Jang Mi berteriak : Senior Ha Ni…!
Bukannya menggambar wajah Joon Gu yang dijadikan model, tapi…wajah Baek Seung Jo!
Semua terkejut, apalagi Joon Gu, apa ini mirip denganku?!
Ha Ni membantu papa di restoran mie ( toko mie Sol Pak Bo ).
Ha Ni menanyakan bagaimana cara menyatakan cinta, Ha Ni beralasan ini karena temannya sedang menyukai seseorang.
Papah menggoda Ha Ni dengan menceritakan cara menyatakan cinta yang aneh kepada ibunya dulu.
Lalu Ha Ni mulai membayangkan. Menakut-nakuti Baek Seung Jo : Hei Baek Seung Jo! Kau harus berkencan denganku…! Atau mau aku kubur hidup-hidup!
Seung Jo memilih masuk ke dalam peti. Semua yang dibayangkan Ha Ni, berakhir tidak sesuai dengan keinginannya.
Lalu papa menyarankan untuk menulis
Baek Seung Jo membuka loker, sesuatu terjatuh. Ya…sebuah
Hani gelisah menunggu jawaban dari Seung Jo. Lalu Seung Jo muncul tapi tidak mempedulikan Ha Ni dan tetap berjalan pergi.
Benar saja, Seung Jo berhenti dan berbalik ke arah Ha Ni.
Seung Jo : “Kau Oh Ha Ni?!”
Ha Ni : “ya!”
Banyak murid yang penasaran dan melihat, termasuk Hong Jang Mi.
Seung Jo mengembalikan
Hong Jang Mi merebut
Tiba-tiba Joon Gu datang : Apa yang kau lakukan! Dan mengambil
Seung Jo merasa sedikit menyesal karena sampai terjadi seperti ini.
Seung Jo : Tapi…, Aku benar-benar tidak suka dengan gadis bodoh! Seung Jo beranjak pergi. ( Seung Jo ini sangat dingin dan sombong ya)
Joon Gu menahan : Kemana Kau akan pergi?! Joon Gu minta Seung Jo untuk minta maaf pada Ha Ni.
Joon Gu : Apa Kau sedang tertawa..? Apa ini lucu buatmu?!
Seung Jo tersenyum dingin : Apa aku boleh pergi?
Joon Gu kesal : Apa Kau tuli? Aku memintamu untuk minta maaf!
Seung Jo dengan dingin menjawab : Kenapa aku harus minta maaf. Apa karena aku mengoreksi kesalahannya?
Joon Gu marah : Apa kau hanya bisa melihat kesalahannya. Seharusnya Kau melihat isinya bukan perkataannya. Perasaan yang Dia sampaikan melalui
Joon Gu benar-benar marah dan dan berasaha memukul Seung Jo, tapi Seung Jo dengan cepat menghindar. Kepala sekolah datang dan membela Seung Jo.
Seung Jo menunjuk pada papan grafik nilai siswa, menunjukan perbedaan grafik antara mereka yang pandai dan mereka yang menempati nilai terbawah. Juga daftar 50 nama siswa dengan nilai tertinggi yang menempati ruang belajar khusus dengan fasilitas istimewa. Seung Jo mengucapkan kata-kata yang dingin juga kejam pada Ha Ni.
Seung Jo melanjutkan dengan dingin : “Sangatlah disesali, Aku memandang rendah gadis yang bodoh dan juga tidak tahu malu. Membuatku merasa jijik”.
Ha Ni sangat sedih karena telah dipermalukan dan dihina seperti ini.
Untuk mengatasi perasaannya, Ha Ni berlari mengelilingi taman sekolah dan terus berlari.
Di sekolah, para siswa membicarakan Oh Ha Ni yang ditolak oleh Baek Seung Jo. Bahkan para karyawan-pun ikut membicarakan Ha Ni. Ha Ni benar-benar sudah dipermalukan.
Ha Ni dan papa sedang beres-beres di rumah baru. Papa mencoba menghibur Ha Ni yang akhir-akhir ini selalu murung.
Ketiga teman Ha Ni, Jo Ri, Min Ah dan Joon Gu datang untuk mrayakan kepindahan Ha Ni di rumah yang baru. Papa menyiapkan banyak makanan. Semua menikmati makanan dengan lahap.
Min Ah menanyakan kenapa toko mie papa Ha Ni dinamai Toko Mie So Pal Bok. Papa menjelaskan kalau nama itu diberikan oleh nenek Ha Ni ( turun temurun ). Karenanya papa ingin Ha Ni meneruskan bisnis toko mie ini, tapi sayang Ha Ni tidak punya bakat memasak.
Joon Gu langsung mengatakan akan meneruskan bisnis keluarga ini bersama Ha Ni, tapi sepertinya papa tidak setuju. Joon Gu sedih dan membentur-benturkan kepalanya ke tembok.
Aneh, tiba-tiba dinding rumah Ha Ni mulai retak…ternyata ada gempa. Semua orang yang ada di rumah itupun segera keluar menyelamatkan diri.
Papa masuk lagi untuk mengambil sesuatu dan tiba-tiba rumah baru keluarga Oh hancur.
Orang-orang berkerumun, menyaksikan rumah Ha Ni yang hancur, aneh karena hanya rumah Ha Ni yang hancur.
Polisi berhasil mengeluarkan papa dari reruntuhan rumah, dengan selamat. Gempa yang terjadi hanya menggetarkan jendela-jendela rumah warga. Namun menghancurkan rumah baru keluarga Oh. Ini diberitakan oleh stasiun TV.
Sebuah keluarga melihat siaran itu dan mengenali papah Ha Ni.
Paginya di sekolah, kejadian yang menimpa keluarga Ha Ni-pun menjadi pembicaraan.
Ha Ni berangkat bersama Min Ah dan
Ha Ni : Tidak, mulai sekarang kami putuskan untuk tinggal di rumah teman papa. Paling tidak sampai rumah dibangun lagi atau kami menemukan rumah yang baru.
Bong Joon Gu dan Bye-Bye See meminta sumbangan pada para siswa untuk membantu Ha Ni yang dalam kesusahan. Ha Ni merasa sangat malu dengan apa yang dilakukan oleh Joon Gu, mereka bertiga berusaha menghindar dari Joon Gu.
Tapi Joon Gu melihat dan segera menarik Oh Ha Ni ke depan anak-anak yang sedang berkumpul. Lalu muncullah Baek Seung Jo.
Oh Ha Ni merasa akan lebih dipermalukan lagi.
Joon Gu memanggil Baek Seung Jo, dan menanyakan bagaimana Seung Jo bahkan tidak peduli pada apa yang menimpa Oh Ha Ni dan tidak punya rasa simpati.
Seung Jo hanya berkata, “apa yang harus aku lakukan hanya memberi uang
Ha Ni tersinggung, “Simpan dompetmu! Apa ada orang yang berkata akan memerima uangmu?! Meski saya tak punya rumah, saya tak akan menerima uangmu sama sekali!”.
Seung Jo, “Baik, aku hormati itu” dan memasukkan kembali uangnya ke dompet lalu beranjak pergi.
“Baek Seung Jo!” Ha Ni berteriak, “Apa yang membuatmu merasa begitu hebat hingga kau mengacuhkan orang lain seperti ini. Bagimu, semua murid di sini hanyalah orang bodoh belaka?! Orang-orang bodoh yang tidak bereaksi sama sekali meskipun diacuhkan? Apa kau merasa jauh lebih hebat? Mengapa? karena IQ mu lebih tinggi? Karena kau hebat dalam pelajaran, kau tampan dan tinggi….” Ha Ni terdiam sesaat dan sedikit gugup.
Lalu melanjutkan, “Apakah kau sombong karena kau merasa lebih baik dari pada orang lain?” semua menatap Ha Ni.
Oh Ha Ni semakin menjadi, “Hei! Kita semua bisa belajar dan jadi pandai. Aku tidak pernah belajar, itu sebabnya nilaiku buruk. Apa kau pikir nilaiku buruk karena aku bodoh?!”
Seung Jo bersuara, “benarkah?”
Ha Ni : “benar!”
Seung Jo, “kalau begitu tunjukkan padaku”.
Ha Ni, “apa? Tunjukkan padamu?” Seung Jo mengiyakan.
Sebenarnya Ha Ni ragu tapi Ia sudah terlalu jauh dan tidak bisa kembali lagi, “baiklah, akan aku tunjukkan padamu…. Pada ujian yang akan datang” Bong Joon Gu dan semua teman Ha Ni tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Ha Ni.
Seung Jo tertarik, “Seberapa?”
Ha Ni berfikir dan ingat kata-kata kejam Seung Jo saat mengembalikan
Seung Jo menegaskan, “Ruang belajar? Maksudmu ruangan belajar untuk bulan ini?”
“Ya”, jawab Ha Ni. “Ruangan belajar spesial yang hebat bulan ini. Bulan depan aku akan masuk daftar itu” Seung Jo tersenyum dingin.
Ha Ni merasa kalau Seung Jo mengejeknya, “ Kau menertawakan aku lagi?!” Ha Ni menantang, “Kalau aku berhasil, apa yang akan kau lakukan?”
Dengan santai Seung Jo menjawab, “Jika kau berhasil, aku akan menggendongmu berkeliling sekolah”. Ha Ni tersenyum merasa senang. “Baiklah, kau tunggu saja”.
Akhirnya Ha Ni dan papa pergi untuk pindah ke rumah teman papah.
Sebenarnya papah sangat sedih karena rumahnya hancur. Tapi benar-benar bersyukur karena siaran televisi mengenai insiden ini, maka papah bisa dipertemukan dengan kawan lama papah yang sudah lama sekali tidak berjumpa. Papa dan Ha Ni mengekspresikan kebahagiaan mereka dengan bernyanyi.
Mereka sampai di depan rumah temannya papah. Papah memeriksa nama dan nomor rumah itu, “Baek Su Chang…benar ini rumahnya”. Sepertinya teman papah ini adalah orang kaya.
Ha Ni dan papah disambut hangat oleh teman papah, Baek Su Chang dan istrinya Hwang Geum Hee. Mereka memuji Ha Ni sebagai gadis yang baik.
Istri teman papah ini adalah wanita misterius yang memotret Ha Ni di sekolah.
Nyonya Baek memanggil anaknya untuk membantu Ha Ni membawakan barang-barang milik Ha Ni dan papah.
Ha Ni mengeluarkan koper dari dalam mobil dengan gembira.
Seseorang mendekat dan bertanya, “apa kau perlu bantuan?” Ha Ni merasa kalau itu adalah putra keluarga Baek yang tadi di panggil untuk membantunya. Ha Ni berbalik dan sangat terkejut.
Ha Ni teriak…Seung Jo berdiri di depannya. “Kau…kau, apa yang kau lakukan di sini?”
Seung Jo : “Aku tinggal di sini, ini rumahku!”
Nyonya Baek memanggil melalui speaker : “ Seung Jo, Ha Ni , ayo masuk ke rumah!”
Ha Ni tidak percaya, Ia akan tinggal serumah dengan Baek Seung Jo?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar